Pasok Listrik di Tanah Air, Jokowi Ngotot Rampungkan 35 Ribu MW

11 Juni 2016, 08:52 WIB
(ilustrasi/net)

Kabarnusa.com – Presiden Joko Widodo menegaskan penyediaan energi listrik hingga 35 ribu megawatt (MW) harus bisa terealisasikan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Tanah Air.

Kepala Negara mengatakan, kebutuhan listrik di Jawa dan Bali, saat ini masih kurang lebih 21 ribu megawatt.

Kebutuhan yang sangat besar sekali ini harus dikejar, harus segera dipercepat pelaksanaan pembangunannya.

“Karena kalau tidak, nanti 2019 akan ada kekurangan listrik di Jawa dan Bali,” tegas Jokowi dalam sambutannya saat Groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Extention, di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Tangerang, Banten, Jumat 10 Juni 2016.

Dengan kata lain, akan ada pemadaman di provinsi-provinsi yang ada di Jawa dan Bali.

“Oleh sebab itu, kenapa saya selalu menyampaikan, saya ngotot 35.000 megawatt (MW) di seluruh Indonesia ini harus dipercepat, harus segera dikerjakan,” tegasnya dikutip dalam laman setkab.go.id.
Groundbreaking dilakukan sebagai upaya memperkuat pasokan listrik Jakarta-Banten serta mempercepat pembangunan infrastruktur ketenagalistikan, sebagai bagian dari program pembangkitlListrik 35.000 MW.

Kata Presiden Jokowi, ada beberapa kendala pembangunan listrik, utamanya berkaitan dengan perizinan dan pembebasan lahan.

Hanya saja, saat ini, Pemerintah Provinsi, dengan Pemerintah Kabupaten, terus bekerja sama mengatasi krisis listrik, sehingga kekurangan bisa dicukupi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta seluruh Menteri dan Dirut PLN untuk sering turun ke lapangan, mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada sehingga dapat cepat diselesaikan.

Karena dengan bersama-sama, Presiden Jokowi meyakini, satu per satu pembangkit tenaga listrikdari Sabang sampai Merauke beberapa sudah dimulai.

Jokowi berharap, target 35 ribu megawatt bisa dipenuhi. (wan)

Berita Lainnya

Terkini