Pastikan Pilkada Serentak 2020 Berlangsung Fair, Kolaborasi AMSI Siapkan Cek Fakta

28 November 2019, 07:05 WIB
Pengurus AMSI Pusat dan Wilayah saat pelatihan cekfakta di Jakarta/ist

Jakarta – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) terus mematangkan kolaborasi dengan seluruh jejaring dan masyarakat lainnya dengan menyiapkan livefactchecking atau cek fakta untuk memberikan edukasi masyarakat dan memastikan Pilkada Serentak tahun 2020 berlangsung secara fair dan demokratis.

Sekjen AMSI Wahyu Dhyatmika mengatakan, pihaknya berkepentingan agar hajatan pesta demokrasi lima tahunan Pilkada yang digelar serentak pada 23 September 2020 bisa berjalan sesuai harapan publik.

Karena itu, guna mempersiapkan kerja besar yang melibatkan semua media yang bernaung di AMSI seluruh wilayah Indonesia, dilakukan berbagai pelatihan training share cekfakta, agar para jurnalis dan SDM yang terlibat nantinya, memiliki kecakapan dalam melakukan pengecekan fakta-fakta secara benar, obyektif.

Dengan jaringan dimiliki AMSI di Tanah Air, nantinya akan berkolaborasi dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan jejaring di daerah seperti kalangan LSM serta mahasiswa, untuk melakukan pengawasan dan pengecekan fakta-fakta sehingga bisa dicegah terjadinya penyebaran hoaks, disinformasi dan lainnya.

“AMSI ingin memastikan Pilkada Serentak 2020 berjalan fair dan ideal memenuhi harapan masyarakat,” tegas Wahyu, Pimred Majalah Tempo di Jakarta, Rabu (27/11/2019).

Sementara dalam sesi sharing training cek fakta, menghadirkan para pimpinan media dan lembaga lainnya seperti dari Mafindo yang pernah terlibat dan pengalamana dalam melakukan cek fakta saat Pilpres 2018.

Salah satu pembicara, Amir dari Kompas mengatakan, dengan kekuatan jaringan dimiliki, maka AMSI bisa melakukan kerja cekfakta, lebih efektif dalam melakukan pengecekan terhadap isu-isu yang menjelang dan saat Pilkada Serentak.

Terlebih dari pengalaman Pilpres, banyak sekali isu-isu yang beredar maupun hoax terjadi sejak para kandidat yang maju di dalam Pemilu maupun Pilkada, sehingga hal itu sangat mempengaruhi pilihan masyarakat.

Dengan menyajikan informasi yang benar melalui cek fakta, maka diharapkan apapun yang beredar seperti hoaks baik lewat video, foto dan informasi melalui media sosial tidak akan mempengaruhi pilihan masyarakat.

“Ini sebagai edukasi kepada masyarakat, sehingga mereka tahu bahwa isi isu yang beredar tidak mempengaruhi pilihannya,” ujar dia. Bahkan, dia menilai pengecekan fakta , bisa dilakukan sejak awal tahapan Pilkada karena hal ini menjadi bagian dari pendidikan kewarganegaraan.

Sharing Training cakfakta digelar AMSI di Jakarta

Sementara itu, Elin Yunita Krisanti, Deputy Editor in Chies Liputan6.com, menambahkan, pelatihan livefactcheck, perlu dilakukan untuk mempersiapkan SDM yang nantinya terlibat dalam cek fakta, sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Dalam cek fakta, hal penting dimiliki adalah adanya bukti-bukti baik berupa foto, video, screenshot atau informasi lainnya. “Itu sebagai dasar, ada dan tidaknya bukti itu, makin banyak bukti melengkapi cekfakta maka makin bagus,” ucapnya.

Dengan penyajian yang disampaikan cekfakta, maka masyarakat pembaca akan menilai bahwa yang dilakukan kita tidak berat sebelah. “Bukti-bukti itu membuat livefactcheck makin terpercaya,” katanya menegaskan.

Elin memberikan saran, jika di suatu daerah yang akan dijadikan contoh pemeriksaan cekfakta, tidak ada wartawan, maka bisa memanfaatkan jejaring di masyarakat. Masyarakat bisa mensuplai data-data, informasi kepada media melalui kamera baik foto atau video, untuk melengkapinya.

“Paling penting semua klaim atau isu-isu, dipatahkan dengan bukti,” tegasnya. Dalam pandangan Jati Savitri dari Medcom, yang perlu dilakukan media di daerah yang memiliki wilayah cukup luas sementara SDM terbatas, dengan menentukan skala prioritas.

“Harus ada maping, di mana Pilkada yang paling signifikan untuk dilakukan cekfakta terhadap isu-isu publik,” sambungnya. Ditambahkan Savitri, menjelang Pilkada, akan banyak kegiatan kampanye kandidat yang melakukan framing seperti di media sosial sehingga perlu factchecking.

Kegiatan sharing training cekfakta dibuka Ketua Umum AMSI Wansesiaus Manggut dihadiri para Ketua/Sekretaris se-Indonesia.

Para delegasi AMSI juga mengikuti kegiatan Indonesia Digital Conference (IDG) 2019 pertama yang dihelat mengusung tema “Indonesia Menuju Tranformasi Digital” di Ballroom Gedung Djakarta Theatre, Kamis (28/11/2019). (rhm)

Berita Lainnya

Terkini