Pawai ogoh-ogoh yang berlangsung tegang di Kediri, Tabanan (Foto:KabarNusa) |
KabaraNusa.com, Tabanan – Jalannya pawai malam pangrupukan di Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali sempat menyulut ketegangan antar kelompok pemuda akibat kesalahpahaman di antara mereka.
Ketegangan terjadi saat arak-arakan malam pangrupukan melintas di perempatan Kediri di mana ada ulah beberapa orang yang menyulut ketersinggungan pihak lainnya.
Informasi dihimpun, sekira pukul 20.30 Wita Minggu (30/3/2014), kelompok pemuda yang tengah pawai tiba di lokasi, ada yang berupaya naik di bundaran di perempatan tersebut.
Beberapa orang pemuda tadi hendak melakukan orasi di bundaran yang kabarnya akan dibangun patung tokoh Prokamator RI Bung Karno yang masih menuai kontroversi di masyarakat.
Hal itu langsung menyulut emosi warga lainnya sehingga terjadi ketegangan di antara mereka.
Mengantisipasi keadaan, aparat kepolisian bertindak sigap dengan menerjunkan tiga truk Dalmas Polres Tabanan ke lokasi.
Berkat pendekatan persuasif kepolisian dan tokoh masyarakat setempat, akhirnya masalah bisa diselesaikan dan pawai bisa dilanjutkan kembali.
Kapolres Tabanan AKBP Dekananto Eko Purwono didampingi Dandim 1619/Tabanan yang tengah melakukan patroli bersama dalam mengamankan pawai malam panggrupkan menegaskan gesekan tersebut sudah bisa dikendalikan.
“Hanya kesalahpahaman saja, sudah bisa diatasi,” tegas Dekananto.
Akhirnya, pawai malam pangrupukan dilanjutkan dan para peserta dapat menjaga situasi tetap kondusif berjalan tertib dan lancar.
Diketahui, ada kesepakatan di Desa Adat Kediri, pada malam pangrupukan tidak ada kegiatan pawai ogoh-ogoh. Pihak desa adat setempat hanya membolehkan untuk pawai tetabuhan musik tradisional dalam menyambut “tapa berata penyepian” Senin 31 Maret besok. (gus)