Denpasar– Kanker serviks, atau kanker leher rahim, yang dikenal sebagai pembunuh nomor satu bagi perempuan di Indonesia, kini semakin gencar diperangi melalui langkah-langkah deteksi dini yang canggih.
Pimpinan Daerah (PD) ‘Aisyiyah Kota Denpasar, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Denpasar, sukses menggelar pemeriksaan Human Papillomavirus Deoxyribonucleic Acid (HPV DNA) secara gratis pada Jumat, 13 Desember 2025.
Acara dipusatkan di SD Muhammadiyah 1 Denpasar, Jalan Imam Bonjol No. 13, ini mendapatkan sambutan luar biasa.
Lebih dari 200 peserta yang terdiri dari ibu-ibu berusia 20 hingga 69 tahun yang berdomisili di Denpasar hadir untuk memanfaatkan kesempatan emas ini.
Pemeriksaan HPV DNA merupakan metode deteksi dini yang dianggap lebih unggul dan akurat dibandingkan dengan Pap Smear konvensional.
“Jika Pap Smear hanya mencari sel yang sudah rusak (akibatnya), pemeriksaan HPV DNA justru mencari ‘biang keladi’-nya, yaitu virus HPV (penyebab) itu sendiri, sebelum virus tersebut sempat menimbulkan kerusakan,” jelas seorang anggota tim kesehatan.
Metode ini memungkinkan penemuan risiko kanker serviks sedini mungkin, sehingga penanganan dapat dilakukan sesegera mungkin.
Dalam sambutannya, Ketua PDA Kota Denpasar, Lilis Indrawati, S.E., S.H., M.Si., AWP, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kolaborasi yang terjalin.
“PD ‘Aisyiyah, melalui Majelis Kesehatan, siap berkolaborasi kapan pun demi kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu-ibu kita,” tegasnya, menekankan pentingnya sinergi lintas pihak.
Kepedulian pemerintah terhadap kesehatan perempuan diwujudkan nyata melalui program pemeriksaan gratis ini. dr. I Nyoman Agus Budiartha dari Fullerton Health Clinic/Tirta Medical Centre mengungkapkan nilai penting pemeriksaan ini.
“Pemeriksaan HPV DNA ini jika berbayar bisa mencapai Rp 800.000,-. Namun, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan selalu peduli, karena kanker mulut rahim adalah pembunuh nomor 1 di Indonesia.
“Dengan pemeriksaan gratis ini, kita bisa mendeteksi lebih dini dan menangani risiko sedini mungkin,” ujar dr. Agus.
Sebagai bentuk apresiasi, setiap peserta tidak hanya mendapatkan layanan kesehatan canggih ini secara cuma-cuma, tetapi juga membawa pulang paket sembako, termasuk minyak goreng, gula, nasi kotak, air mineral, dan kue kotak.
Untuk memastikan pelayanan berjalan lancar, I Made Alno Dwi Andika Putra, yang juga bagian dari tim medis, melaporkan sebanyak 20 tenaga kesehatan dikerahkan untuk melayani antusiasme tinggi para peserta.
Inisiatif kolaboratif ini menjadi langkah maju yang signifikan dalam upaya pencegahan dan pengendalian kanker serviks di Kota Denpasar.***

