![]() |
“Di Bali sendiri, semua DPC tetap komit mengikuti hasil Rakernas. Tidak ada satu pun yang keberatan dengan pencalonan kembali Megawati menjadi Ketua Umum PDIP,” tegas Koster (tengah). |
Kabarnusa.com – Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster enggan menanggapi hasil surevi CSIS yang menyebut ada pengurus DPC PDIP di Bali yang tidak mengendaki Megawati Soekarnoputri kembali memimpin partai berlambang banteng dengan moncong putih.
Bahkan, DPD Bali tidak akan menelisik keterlibatan para pengurus DPC PDIP di seluruh Bali yang ikut terlibat dalam survei soal keterpilihan Megawati menjadi Ketua Umum PDIP periode 5 tahun mendatang.
Koster tidak mau terlalu jauh berurusan dengan hasil survei yang mengatakan jika banyak DPC PDIP di Indonesia termasuk Bali tidak menyetujui jika Megawati menjadi Ketua Umum PDIP 5 tahun mendatang.
“Saya tidak mau berurusan dengan hasil survei itu. Banyak survei yang hasilnya tidak akurat dan sudah banyak dibuktikan hasilnya berbanding terbalik dengan hasil survei,” sergahnya Jumat 3 April 2015
Dia juga tidak berurusan dengan keterlibatan mereka . Yang pasti, sesuai hasil Rakernas PDIP di Semarang, semua sudah mendukung agar Megawati kembali terpilih menjadi Ketua Umum PDIP untuk 5 tahun ke depan.
“Di Bali sendiri, semua DPC tetap komit mengikuti hasil Rakernas. Tidak ada satu pun yang keberatan dengan pencalonan kembali Megawati menjadi Ketua Umum PDIP,” tegasnya lagi.
Dengan begitu. pihaknya masih meyakini jika seluruh pemilik hak suara sepakat untuk kembali memilih Megawati menjadi Ketua Umum PDIP.
Diberitakan peneliti CSIS, Philips J. Vermonte dalam surveinya mengatakan, ada fakta yang mencuat dari sensus yang dilakukan pada periode 16-19 Februari 2015, yakni ada 30 persen kader PDIP tak akan memberikan suaranya kepada Megawati Soekarnoputri, untuk maju kembali sebagai ketua umum jika ada calon lain yang maju pada saat itu.
Dari 2000 responden pimpinan PDIP di 28 provinsi dan 467 DPC, mayoritas masih memilih Megawati sebagai ketua umum. Yaitu 320 DPC (68,5%), sedangkan Jokowi hanya memeroleh 76 DPC (16,27%) dan Puan Maharani 25 DPC.
Selain nama Puan Maharani dan Jokowi, dalam pilihan DPC PDIP juga muncul nama alternatif lain untuk menjadi ketum PDIP, yaitu, Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) dan Pramono Anung (politisi senior).
Sensus PDIP ini dilakukan CSIS periode 16-19 Februari 2015. Sekitar 2000 responden berasal dari pimpinan PDIP di daerah yaitu ketua, sekretaris maupun bendahara. (rhm)