Kabarnusa.com – Wacana pembangunan Jembatan di Selat Bali yang digulirkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menuai kontroversi diantaranya usulan itu dipandang tidak tepat untuk saat ini.
Dari beberapa pandangan anggota DPRD Bali, sebagian besar menilai jika usulan itu tidak tepat sehingga mereka menolak.
”Sekarang ini saya tidak setuju, mungkin di masa yang akan datang bisa dilakukan,” ujar anggota DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya kepada wartawan di kantor Dewan Renon Rabu (16/3/2016)
Politikus PDIP ini menilai, usulan Bupati Abdullah Azwar Anas belum saatnya dilakukan saat ini. Pembangunan jembatan dinilai bisa merugikan adat, budaya dan sosial Bali.
Dia memberi argumen, jika jembatan Selat Bali terwujud, maka tak bisa dipungkiri arus kedatangan penduduk dari luar Bali,demikian besar.
Sekarang saja, kata dia, banyaknya pendatang, sudah cukup memberatkan Bali.
“Jika akses dipermudah dengan jembatan maka akan semakin banyak lagi pendatang,” tukas anggota Fraksi PDIP itu.
Belum lagi, dari sisi persaingan ketenagakerjaan dan masalah sosial lainnya, akan semakin memberatkan bagi masyarakat Bali.
”Tentu semua itu, akan lebih memberatkan Bali,” tegasnya lagi.
Senada dengan Mahayadnya, wakil rakyat lainnya, Tjok Gede Asmara Putra Sukawati menolak tegas usulan pembangunan jembatan Jawa-Bali.
“Usulan pembangunan jembatan Jawa-Bali, akan menyebabkan adat dan budaya cepat terdegradasi,” tukasnya (kto)