Pelabuhan Celukan Bawang Layak untuk Proyek LNG

3 Oktober 2014, 06:44 WIB

BULELENG – Pelabuhan Celukan Bawang di Kabupaten Buleleng, Bali dinilia lebih layak dijadikan lokasi mega proyek Terminal Storage Liquefied Natural Gas (LNG) dibanding Pelabuhan Benoa, Denpasar. Beberapa alasan dan pertimbangan bisa dijadikan acuan kenapa, Pelabuhan Celukan Bawang lebih mendukung untuk lokasi proyek LNG yang digarap Kementerin ESDM.

Ketua Laboratorium Konservasi Tanah & Air, Jurusan Agroekoteknologi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Udayana Prof Dr Ir Nyoman Merit MAgr menungkapkan, pembangunan terminal LNG memang bisa menopang pasokan energi di Bali.

Pihaknya tidak menolak pembangunan terminal LNG, hanya saja perlu dicarikan lokasi yang lebih layak dan tidak mengancam lingkungan. Lokasi yang bisa dijadikan alternatif untuk proyek Terminal LNG seperti di Pelabuhan Celukan Bawang.

Kata dia, pelabuhan tersebut memang diproyeksikan untuk pelabuhan bongkar muat barang dan kawasan industri. “Yang paling cocok untuk pembangunan terminal penerima LNG ya Celukan Bawang di Buleleng,” tegasnya lagi dihubungi wartawan, Kamis (2/10/14).

Apalagi, lokasi pelabuhannya terbuka, aman. Yang paling penting untuk pemerataan pembangunan, mengingat selama ini Buleleng jarang mendapat proyek besar. Buda menjelaskan, posisi Celukan Bawang sesuai dengan peruntukan RTRW sebagai kawasan industri.

Selain itu, kawasan itu merupakan pelabuhan alam yang tenang dan setiap saat kapal dengan mudah bersandar. Pelabuhan itu juga terlindung oleh teluk dan di bagian daratan terdapat pegunungan yang membuat pelabuhan ini sangat strategis.

Pembangunan infrastruktur di Celukan Bawang, juga akan sangat bermanfaat bagi pengembangan pembangunan ke depan terutama untuk distribusi energi ke wilayah Indonesia timur. “Itu tentu, sejalan dengan program Pemerintahan Jokowi-JK,” tegasnya lagi.

Secara teknis, Kata Buda hasil regasifikasi LNG dari Celukan Bawang bisa dibawa ke PLTG Pesanggaran dengan kapal-kapal kecil ukuran 2.500 meter kubik-5.000 meter kubik dengan aman. Sebelumnya, Guru besar dari ITS Surabaya Prof. Dr. Ketut Buda Artana St.MSc dari ITS Surabaya juga menilai proyek terminal penerima gas cair lebih tepat jika dipindah ke Pelabuhan Celukan Bawang. (rma)

Berita Lainnya

Terkini