Kabarnusa.com –
Mbogo Elijah Mwaniki pelari asal Kenya berhasil masuk puncak garis
akhir dengan waktu tempuh 2 jam 17 menit dan 16 detik menempuh jarak
42.195 km (full marathon) pada BII-Maybank Bali Marathon
(BMBM) 2015
Sorak gempita penonton di setiap banjar yang
dilewati dalam rute BII-Maybank Bali Marathon (BMBM) 2015 memompa
semangat peserta untuk terus berlari sampai ke garis finish.
Dari
jarak kira-kira 10m menuju garis akhir, Mbogo meruntuhkan dominasi
Kennedy Kiproo Lilan yang selama tiga tahun berturut-turut menjadi juara
FM BMBM yang tahun ini menduduki peringkat kedua.
Lebih dari
5.000 peserta berasal 37 kewarganegaraan terdaftar dalam berbagai
katergori perlombaan termasuk yang 42 km, 21km, 10k, dan Children’s
spirit.
Total 1.214 peserta di kategori Full Marathon (42km),
2.051 peserta di kategori Half Marathon (21km) lebih dari 60% adalah
first runner merupakan kategori terpopuler tahun ini, total 1.757
peserta.
D kategori 10K dengan lebih dari 800 peserta
yangmerupakan first runner. Teristimewa diikuti total 40 peserta dalam
kategori wheelchair run yang memberikan kesempatan bagi para penyandang
disabiitas untuk ikut langsung merasakan atmosfer lomba lari
internasional.
Lokasi BMBM 2015 di kabupaten Gianyar menjadi salah satu tempat yang paling cocok untuk pelaksanaan lomba lari.
Bertempat
di area pedesaan di sekitar salah satu tujuan rekreasi keluarga
ternama, Bali Safari Marine Park, lomba ini melibatkan partisipasi
masyarakat Gianyar yang ikut merasakan kemeriahan lomba dengan
memberikan dukungan dan semangat kepada para peserta lomba.
Ajang
yang dimulai pada pukul 05.00 Wita diikuti peserta asal tuan rumah,
Indonesia. Salah satu peserta mengakui bahwa keikutsertaannya dalam
ajang ini memberi semangat baginya untuk hidup lebih sehat setiap hari.
“Saya
harus menjaga pola makan sampai perlombaan berlangsung, agar tubuh
tetap fit,” pengakuan Khadad Yudha Prawira peserta Full Marathon,
Jakarta. Hal ini harmonis dengan semangat dasar tujuan pengadaan
kegiatan BMBM 2015 yang mempromosikan hidup sehat.
Dalam
konferensi pers sehari sebelum perlombaan dimulai, Presiden Direktur BII
Taswin Zakarya menjelaskan BMBM merupakan salah satu ikon marathon
Indonesia yang paling unik.
“BMBM adalah perintis kegiatan lomba
lari marathon internasional di Indonesia yang telah mendapat
sertifikasi secara internasional, dan secara terus menerus kegiatan
lomba lari marathon seperti ini makin banyak pula di populerkan oleh
kalangan publik lainnya.
“Kami sangat bangga menjadi bagian dari
komunitas yang mempromosikan gaya hidup sehat, selain itu juga dapat
mendukung pembangunan daerah khususnya di Gianyar,” jelas Taswin.
BMBM
2015 bukan hanya merupakan ajang lari yang diperuntukkan kepada para
atlet lari dunia, namun juga mengusung semangat untuk memperkenalkan
kekayaaan budaya dan pengetahuan lokal.
Tahun ini selaras dengan
misi humanising financial service, dalam program corporate social
responsibility (CSR) BMBM 2015 menjadi kegiatan nyata yang mendukung
pemberdayaan ekonomi komunitas penyandang disabilitas.
Juga mendukung peningkatan pendidikan, khususnya untuk masyarakat Gianyar, kabupaten yang menjadi tempat pelaksanaan marathon. (gek)