Peluncuran QRIS Tap untuk Transportasi dan Pesan dari Sri Sultan Hamengkubuwono X

Bank Indonesia (BI) secara resmi memperkenalkan inovasi terbarunya, QRIS Tap, khusus untuk sektor transportasi umum.

4 Agustus 2025, 16:39 WIB

Yogyakarta -Bank Indonesia (BI) secara resmi memperkenalkan inovasi terbarunya, QRIS Tap, khusus untuk sektor transportasi umum. Peluncuran ini dilakukan di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, pada Senin, 4 Agustus 2025, sekaligus menandai dimulainya QRIS Jelajah Indonesia 2025.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari 46 Kantor Perwakilan BI dari seluruh Indonesia, menandakan komitmen kuat untuk mempercepat digitalisasi sistem pembayaran nasional.

QRIS Tap memungkinkan pengguna melakukan pembayaran yang lebih cepat dan praktis hanya dengan menempelkan (tap) kartu atau perangkat, tanpa perlu memindai kode QR.

Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, menjelaskan bahwa QRIS Tap sudah dapat digunakan di sejumlah moda transportasi seperti Teman Bus, Damri, dan Royaltrans. Rencananya, fitur tap-in tap-out juga akan diperluas ke MRT Jakarta mulai September mendatang.

Yogyakarta dipilih sebagai lokasi peluncuran karena dinilai memiliki kekuatan budaya yang selaras dengan semangat digitalisasi.

“Yogyakarta adalah pusat budaya yang senantiasa memancarkan keistimewaan. Ini selaras dengan slogan kita hari ini: QRIS Istimewa, seperti halnya Yogyakarta Istimewa,” ujar Filianingsih.

Pesan Sri Sultan: QRIS adalah “Laku Budaya Baru”

Dalam sambutannya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X (HB X), menyambut baik inovasi ini. Namun, ia juga memberikan pesan mendalam bahwa QRIS bukan sekadar alat teknologi, melainkan sebuah “laku budaya baru” yang menuntut kolaborasi dan adaptasi tanpa kehilangan jati diri.

“Yogyakarta memiliki kecerdasan budaya, kearifan dalam mengelola perubahan tanpa kehilangan jati diri,” kata Sri Sultan.

Ia menekankan bahwa QRIS harus selaras dengan nilai-nilai lokal, dan fungsinya tidak hanya sebatas alat transaksi yang praktis, melainkan juga sebagai “simpul peradaban baru.”

Sri Sultan juga mengaitkan teknologi ini dengan filosofi Jawa, Hamemayu Hayuning Bawana. Menurutnya, QRIS tidak semata digunakan untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk pemerataan dan kemanfaatan bersama.

“Semoga hari ini menjadi langkah panjang menuju Yogyakarta yang tangguh secara ekonomi, adaptif secara teknologi, dan bijak secara budaya,” tandas Sri Sultan.

Ia menegaskan harapannya agar transformasi digital ini berjalan secara kontekstual dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Saat ini, QRIS telah mencatat lebih dari 57 juta pengguna dan 39,3 juta merchant, dengan lebih dari 93% di antaranya adalah pelaku UMKM.

BI menargetkan angka ini meningkat menjadi 58 juta pengguna dan 40 juta merchant hingga akhir tahun ini.
Setelah peluncuran, acara dilanjutkan dengan kick-off QRIS Jelajah Indonesia 2025.

Rangkaian kegiatan ini akan menjadi promosi dan edukasi penggunaan QRIS di seluruh Indonesia, dengan mengangkat kearifan lokal di setiap daerah.***

Berita Lainnya

Terkini