Pembangunan Jalan Tol hingga Dermaga Sanur Nusa Penida Wujudkan Pemerataan Ekonomi di Bali

Wagub Bali Cok Ace menegaskan pembangunan strategis yang dijalankan mulai jalan tol hingga dermaga segitiga emas Sanur-Nusa Penida untuk meningkatkan perekonomian sehingga bisa terjadi pemerataan wilayah di Provinsi Bali.

19 Juli 2022, 06:24 WIB

Denpasar – Wakil Gubernur Bali Prof. Tjok Oka Ardhana Sukawati menegaskan pembangunan strategis yang dijalankan mulai jalan tol hingga dermaga segitiga emas Sanur-Nusa Penida untuk meningkatkan perekonomian sehingga bisa terjadi pemerataan wilayah di Provinsi Bali.

Wagub Cok Ace menegaskan itu saat acara Ulang Tahun Program Studi Doktor Ilmu Kajian Budaya UNUD ke-21 Tahun yang dirangkaikan dengan Seminar dan Reuni, bertempat di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar pada Senin, (18/7/2022).

Pemprov Bali dibawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster dan Wagub Cok Ace sedang menggarap beberapa pembangunan strategis guna meningkatkan pembangunan ekonomi Bali.

Surya Sewana Festival Perkuat Citra Yoga Pendukung Branding Daya Tarik Pariwisata Bali

Salah satunya penataan parkir di Pura Besakih, Pembangunan Jalan Tol, shortcut, dermaga segitiga emas Sanur-Nusa penida dan beberapa pembangunan strategis lainnya.

“Diharapkan pembangunan strategis tersebut dapat memberikan dampak positif pada sektor perekonomian secara merata antar wilayah di Bali,” imbuhnya.

Pada bagian lain, pandemi Covid-19 yang melanda dunia memporak-porandakan perekonomian Bali yang selama ini menopang kehidupan masyarakat Bali.

Wagub Cok Ace Harap PHRI Bike Tour 2022 Dukung Upaya Pemulihan Bali

Jaman dulu saat pariwisata baik-baik saja, semua sempat berpikiran Bali hancur karena banyaknya budaya asing yang diadopsi disini.

“Namun saat pandemi Covid-19 melanda, Bali juga hancur karena pariwisata yang tidak aktif dan mengakibatkan perekonomian mati suri,” sambung mantan Bupati Gianyar ini.

Kondisi ini memberikan kesempatan Bali untuk menata diri. Untuk kedepannya, pariwisata berkelanjutan perlu dilakukan sesuai dengan penataan berdasarkan karakteristik wilayahnya.

Bukan semata-mata meng-’copy paste’ pengembangan pariwisata yang sudah ada di Bali Selatan. Semisal wilayah Bali Timur yang cocok dengan ‘Ista Dewata’ adalah pengembangan spiritual tourism atau bersifat religi/ keagamaan. ***

Artikel Lainnya

Terkini