Pembangunan Terminal Kargo di Gilimanuk Terancam Batal

29 Maret 2015, 19:48 WIB
ilustrasi

Kabarnusa.com – Rencana Pemerintah Kabupaten Jembrana untuk membangun terminal kargo di atas milik kehutanan yang berlokasi di Cekik, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, terancam batal.

Pasalnya, Kementerian Kehutanan melarang lahannya digunakan terminal kargo.

Pelarangan penggunaan lahan untuk pembangunan terminal kargo dibenarkan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informasi Jembrana Gusti Ngurah Putra Riyadi.

Kepada wartawan Minggu (29/3/2015), Putra Riyadi sudah mendengar pelarangan tersebut. Lahan yang dimohonkan kepada Kementerian Kehutanan adalah jalan untuk menyambungkan terminal kargo dengan jembatan timbang.

Karena tidak mendapatkan izin, pembuatan jalan penghubung akan dibatalkan. Sementara rencana pembangunan terminal kargo dilanjutkan, dengan sepenuhnya menggunakan lahan milik Pemkab Jembrana seluas 3,5 hektare.

Jjalan penghubung dengan jembatan timbang dimasukkan dalam rencana pembangunan terminal kargo, untuk mempermudah truk yang kelebihan muatan membongkar, menurunkan dan menyimpan barangnya.
   
Disinggung kapan terminal kargo akan mulai dibangun, kata dia masih dalam proses pengusulan ke Kementerian Perhubungan, serta menunggu survey lapangan.

Kata dia, seluruh Indonesia ada banyak usulan untuk pembangunan terminal kargo. Pihaknya berjuang agar pembangunan tersebut jatuh di Kabupaten Jembrana.

Sebelumnya Ketua DPRD Jembrana Ketut Sugiasa usai dari Kementerian Kehutanan mengatakan, pihak kementerian hanya memberi izin asetnya digunakan untuk kebutuhan pariwisata, bukan untuk terminal kargo.

Menurutnya, karena usulan penggunaan lahan untuk pariwisata dan terminal kargo dalam satu proposal, kementerian menyarankan untuk mengajukan usulan yang baru.

Kalau untuk kebutuhan pariwisata, secara lisan Kementerian Kehutanan sudah memberikan izin.

“Karena proposal usulan yang sebelumnya jadi satu dengan lahan untuk terminal kargo, kami disarankan membuat proposal baru khusus menyangkut pariwisata,” katanya.(dar)

Berita Lainnya

Terkini