Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta (foto:Kabarnusa) |
Kabarnusa.com, Denpasar – Tidak hanya Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang marah besar dengan spanduk provokatif yang menyerangnya namun tokoh masyarakat lainnya juga gusar menilai tindakan itu melebihi aksi teroris.
“Baru kali ada orang yang mengancam memenggal kepala seorang gubernur yang merupakan pilihan rakyat, isi spanduk itu, sangat tendensius dan tidak bermoral,“ tegas Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta dalam keterangan resminya Jumat (28/2/2014).
Seorang gubernur, yang telah terbukti membawa kemajuan masyarakat. Bahkan jejak Pastika semasa di kepolisian, berjasa besar mampu mengungkap teroris, justru mendapat. ancaman dan perlakuan seperti itu.
“Mau memenggal kepala manusia atau seorang gubernur itu lebih kejam melebihi aksi teroris,“ tandas politisi muda asal Jembrana.
Menurutnya, tindakan orang atau pihak yang membuat isi spanduk cap jempol darah dan penggal kepala Pastika, telah menciptakan keresahan di masyarakat.
Padahal, Bali selama ini dikenal sebagai pulau yang menjunjung nilai-nilai kearifan, cinta kasih dan kedamaian justru telah dirusak oleh pihak yang membuat spanduk provokatif tersebut.
Suasana ketrentaman masyarakat telah terusik aksi cap jempol darah dan ancaman penggal kepala gubernur yang dilakukan kelompok masyarakat tertentu.
Mudarta meyakini, aksi itu tidak dilakukan orang sembarangan yang berani menebar ancaman. Tidak main-masin, dalam spanduk itu mengancam keselamatan jiwa seorang gubernur yang juga seorang purnawirawan jenderal bintang tiga polisi.
“Kami mendapat banyak pertanyaan masyarakat dan wisatawan asing tentang masalah ini,“ imbuhnya.
Jika hal itu dibiarkan maka dikhawatirkan dapat berdampak buruk terhadap citra pariwisata Bali sebagai daerah yang aman dikunjungi wisatawan.
“Aksi itu sangat provokatif dan tentu kami di Demokrat mengecam keras cara-cara ungkapan ekspresi seperti itu, jauh dari nilai-nilai dan budaya ketimuran“ tuturnya.
Untuk itu pihaknya berharap kepolisian segera bergerak cepat mengungkap kasusnya dan menangkap pembuat spanduk yang tendensius itu.
“Kami memiliki keyakinan itu by desain, apalagi sekarang menjelang pemilu yang mestinya semua pihak menjaga ketentraman dan kondusivitas di Bali,“ demikian Mudarta.
Pihaknya akan mengawal kasus ini apalagi menimpa anggota dewan pembina partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono. (gek)