Pemda Diminta Tingkatkan Pemerataan Kegiatan Ekonomi dan Investasi

27 Januari 2021, 22:25 WIB

Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), di gedung Wiswa
Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (26/1/2021) secara
daring dari Kantor Kemendagri mengatakan, selama ini UMKM juga terdampak
oleh pandemi Covid-19 ini/ist.

Klungkung – Pemerintah daerah perlu meningkatkan pemerataan kegiatan
ekonomi dan investasi dengan memberikan insentif atau kemudahan bagi
masyarakat dalam berusaha.

Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementrian Dalam Negeri Hari Nur
Cahya Murni menyampaikan itu dalam paparannya soal Gerakan Nasional Bangga
Buatan Indonesia (Gernas BBI), di gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur
Bali, Denpasar, Selasa (26/1/2021) secara daring dari Kantor Kemendagri
mengatakan, selama ini UMKM juga terdampak oleh pandemi Covid-19 ini.

Hal-hal yang paling dirasakan seperti omzet menurun, kurangnya inovasi, belum
maksimalnya pemasaran online, kesulitan permodalan, dll.

Menurutnya pemerintah daerah perlu meningkatkan pemerataan kegiatan ekonomi
dan investasi dengan memberikan insentif atau kemudahan bagi masyarakat dalam
berusaha.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menjabarkan beberapa dukungan Kemendagri
dalam penguatan UMKM dan BBI seperti membuat surat edaran tentang pelaksanaan
Gernas BBI kepada Gubernur, Bupati/Walikota.

Juga membuat SE kepada pemerintah daerah guna mengikutkan UMKM dalam proses
pengadaan barang dan jasa. Hal itu agar target 6,1 juta unit UMKM ikut ke
produk digital marketing.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengikuti acara Rapat Koordinasi Dukungan
terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), bertempat di
gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (26/1/2021).

Kegiatan diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan
Investasi Republik Indonesia tersebut bertujuan untuk mendorong percepatan
transformasi digital usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Bali sebagai
upaya mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.

Suwirta menyampaikan dukungan dan apresiasi terhadap Gerakan Nasional Bangga
Buatan Indonesia (Gernas BBI), menurutnya Klungkung sudah melakukan berbagai
upaya dalam mendukung UMKM lokal.

Sebut saja, adalah dengan mewajibkan swalayan, minimarket dan supermarket di
Kabupaten Klungkung untuk menyediakan tempat khusus berupa gondola sebagai
tempat menjual produk UMKM lokal.

Selain mempunyai Produk UMKM khas Klungkung berupa Kain tenun Cepuk, Rangrang,
uang Kepeng, Wayang Klasik Kamasan, dan produk UMKM lainnya, Klungkung juga
memiliki produk UMKM lokal dibidang kelautan yakni Garam Beryodium Kusamba.

Serta sebuah program inovasi bernama Bima Juara, yakni sebuah program untuk
memasarkan produk beras lokal milik petani, inovasi ini juga mampu menekan
inflasi daerah di Kabupaten Klungkung.

Pemkab Klungkung bahkan baru baru ini bekerjasama dengan Pemerintah Kanada
telah mewujudkan sebuah inovasi “Rumah Keong”.

Inovasi yang diresmikan oleh Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi ini sebagai pusat
pengembangan produk pertanian warga desa di kecamatan Nusa Penida.

“Banyak upaya sudah kami lakukan dalam mendukung UMKM Lokal yang ada di
Kabupaten Klungkung, dan mudah-mudahan dengan adanya Gernas BBI ini, produk
Lokal di Kabupaten Klungkung dapat bersaing dengan Produk-produk dari luar
Indonesia,” ujar Suwirta. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini