Badung – Pemerintah Republik Indonesia resmi meluncurkan All Indonesia, sebuah inovasi layanan digital terintegrasi yang bertujuan meningkatkan kualitas dan efisiensi pemeriksaan penumpang yang memasuki wilayah Indonesia.
Sistem ini mengintegrasikan deklarasi keimigrasian, kepabeanan, kesehatan, dan karantina ke dalam satu aplikasi tunggal, tersedia dalam bentuk web di allindonesia.imigrasi.go.id maupun aplikasi seluler.
Inovasi ini memungkinkan calon penumpang untuk mengisi data yang diperlukan sejak tiga hari (H-3) sebelum tanggal keberangkatan.
Dengan demikian, proses pemeriksaan saat kedatangan di bandara diharapkan menjadi lebih mudah, cepat, dan aman, secara signifikan meningkatkan pengalaman perjalanan penumpang (customer experience).
Bandara I Gusti Ngurah Rai Jadi Enabler Utama
- Sebagai salah satu pintu gerbang utama pariwisata, Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali menjadi salah satu bandara yang memberikan dukungan penuh terhadap penerapan sistem ini.
Bandara berkomitmen menghadirkan pengalaman perjalanan penumpang (passenger journey) yang lebih seamless, cepat, dan nyaman.
Dukungan nyata diwujudkan melalui penyediaan berbagai fasilitas pendukung, termasuk pengadaan perangkat komputer, printer, barcode scanner, penguatan jaringan Wi-Fi untuk proses pengisian aplikasi, serta materi publikasi dan sosialisasi kepada pengguna jasa.
General Manager PT Angkasa Pura Indonesia cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menjelaskan penerapan All Indonesia terlaksana berkat sinergi lintas instansi antara Imigrasi, Bea Cukai, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan, Kantor Karantina, maskapai, dan Angkasa Pura Indonesia selaku pengelola bandara yang berperan sebagai enabler dalam program ini.
Peningkatan Layanan di Tengah Lonjakan Penumpang
Penerapan All Indonesia datang di saat pergerakan penumpang internasional menunjukkan tren peningkatan signifikan. Bandara I Gusti Ngurah Rai mencatat pergerakan penumpang internasional mencapai 11,5 juta dari Januari hingga September 2025.
Angka ini merupakan peningkatan sebesar kurang lebih 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 10,5 juta penumpang.
Secara keseluruhan pada tahun 2024, Bandara Ngurah Rai menyumbang sekitar 37 persen dari total pergerakan penumpang internasional di 37 bandara yang dikelola Angkasa Pura Indonesia, menjadikannya bandara dengan lalu lintas internasional tertinggi kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta.
“Kami percaya pengembangan sistem All Indonesia ini dapat menjawab tantangan dalam peningkatan kualitas layanan penumpang yang lebih baik, efektif, modern, aman, dan sesuai kebutuhan penumpang saat ini,” tutup Ahmad Syaugi Shahab. ***

