KabarNusa.com –
Jembatan Searcorm di Perancak, Kabupaten Jembrana, Bali yang
menghubungkan antara Desa Mertasari, Loloan Timur dengan Desa Perancak
serta beberapa desa lainnya kondisinya rusak parah.
Beberapa pengendara sepeda motor dan pengendara mobil jika ingin melewati jembatan ini harus hati-hati.
Belum lama ini, pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil nyaris nyemplung ke sungai lantaran kondisi jembatan rusak parah.
Seorang
warga Wayan Murdi menuturkan pada Jumat (24//10) petang lalu dia
melintasi jembatan ini dengan mengendarai mobil pik-up.
Namun
saat posisi mobilnya berada di tengah jembatan, tiba-tiba ban mobilnya
nyangkut di tengah-tengah jembatan tepatnya di lokasi patahan aspal
karena tiang penyangga di jembatan itu ada yang amblas sehingga
posisinya tidak rata.
Beruntung saat itu ada warga yang mancing yang membantu mendorong mobilnya sehingga bisa selamat.
“Kalau tidak ada yang membantu saya mungkin mobil saya sudah nyemplung ke sungai,” ujarnya.
Jika melihar konstruksi tiang pancang jembatan Searcorm sudah makin keropos, sehingga badan jalan di jembatan miring.
Ada
dua titik kemiringan pada jembatan yang panjangnya sekitar 50 meter
tersebut. Selain itu tiang pembatas jembatan juga banyak yang hilang
karena telah keropos.
Jembatan ini cukup vital karena tidak hanya
menghubungkan dua desa namun beberapa desa lainnya seperti Yeh Kuning
dan Air Kuning serta Desa Perancak.
Saat kunjungan Menteri
Kelautan dan Perikanan RI Sharif T Sutardjo ke Jembrana, Senin 6
Oktober, Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan, meminta bantuan
menteri memperbaiki jembatan Searcorm yang sudah hampir ambruk tersebut.
Bahkan saat itu Sharif menyanggupi dan mengatakan akan
menganggarkannya. Kembang saat itu mengatakan pihaknya sudah menghitung
anggaran perbaikan sebesar Rp 4 miliar.
Jika anggaran itu dibebankan pada APBD pihaknya tidak sanggup karena PAD Jembrana hanya Rp 60 miliar dan terkecil di Bali.
Karena itu Sharif menyanggupi bantuan dana untuk perbaikan jembatan tersebut sebesar Rp 12 miliar. (dar)