Pemkot Yogyakarta Tunda Wayang Jogja Night Carnival Demi Jaga Kondusivitas

Pemkot Yogyakarta menunda Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) yang sedia nya digelar dalam waktu dekat demi menjaga suasana kondusif.

20 September 2025, 13:36 WIB

Yogyakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memutuskan untuk menunda penyelenggaraan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) yang sedianya digelar dalam waktu dekat.

Penundaan ini dilakukan demi menjaga suasana kondusif di tengah situasi sosial yang sedang terjadi di masyarakat.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menjelaskan, keputusan ini diambil sebagai bentuk empati pemerintah terhadap kondisi sosial yang ada.

Ia menekankan bahwa kegiatan yang bersifat selebrasi sebaiknya ditunda agar tidak mengurangi nilai simpati terhadap masyarakat.

“Kita memang harus menunda penyelenggaraan WJNC agar kita bisa mendapatkan suasana kondusif selamanya untuk Kota Yogyakarta,” ujar Hasto saat ditemui pada Jumat, 19 September 2025.

“Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, yang sifatnya selebrasi, memang sebaiknya ditunda dulu agar kita bisa memberikan empati yang lebih pada situasi kondisi yang sedang terjadi di masyarakat.”

Hasto menambahkan, penundaan ini juga selaras dengan arahan Gubernur DIY yang meminta agar setiap kegiatan pemerintah lebih mengedepankan nilai empati dan kesederhanaan.

Tujuannya agar setiap agenda pemerintah dapat lebih merakyat dan tetap mencapai tujuan yang ditetapkan.

Penundaan Dinilai Tak Berdampak Signifikan pada Pariwisata

Meski WJNC ditunda, Pemkot Yogyakarta optimis hal ini tidak akan berdampak signifikan terhadap sektor pariwisata.

Hasto menyebutkan, masih ada setidaknya 15 acara besar lain yang akan berlangsung di Kota Yogyakarta selama bulan Oktober.

“Insyaallah enggak apa-apa. Kalau WJC tertunda atau tidak diselenggarakan, masih ada 14 event lain yang memperkuat daya tarik pariwisata Kota Yogyakarta,” tegas Hasto.

Selain itu, Pemkot juga tengah menyiapkan potensi wisata baru dengan memanfaatkan aliran tiga sungai besar yang melintasi kota, salah satunya Sungai Code.

Hasto berharap pengembangan sungai ini bisa menjadi daya tarik wisata baru yang digerakkan oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan kampung wisata. ***

Berita Lainnya

Terkini