Kabarnusa.com- Usai kepengurusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Denpasar terbentuk langsung merumuskan program yang disebut gerakan pencerahan dalam merespons kebutuhan dan dinamika masyarakat di Ibu Kota Provinsi Bali itu,
“Kami merancang program yang dibutuhkan masyarakat seperti merintis MDMC sebagai jawaban pentingnya penanganan tanggap bencana secara tepat dan cepat,” jelas Tatang Wisnu Wardhana salah satu pimpinan Muhammadiyah Kota Denpasar kepada wartawan Rabu (10/2/2016).
Dia mencontohkan, saat ini, bagaimana Pimpinan Daerah Kota Denpasar tengah fokus melakukan penanganan maraknya bencana alam dan lainnya. Untuk itu, pihaknya membentuk Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
Pembentukan MDMC, merupakan bentuk komitmen Pimpinan Muhammadiyah Kota Denpasar untuk menjalankan gerakan pencerahan khususnya di Denpasar.
Mengingat, selama ini Denpasar sebagai wilayah dengan praksis Islam berkemajuan, bersifat membebaskan, memberdayakan dan memajukan baik secara kultural maupun struktural.
“Itulah satu program yang kami rintis, sebagai salah satu komitmen gerakan pencerahan di Kota Denpasar,” tegas dia.
Diketahui pada Senin 8 Februari lalu, digelar Musyawarah Daerah (Musda) Muhammadiyah untuk memilih sembilan pimpinan.
Dalam acara bertema “Gerakan Pencerahan Menuju Denpasar Berkemajuan” telah terpilih sembilan dari 32 orang untuk ditetapkan menjadi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Denpasar.
Kesembilan pimpinan yang mendapat suata terbanyak adalah Tatang Wisnu Wardhana (24 suara), Chasanuddin (22 suara), Herman Susilo (22 suara), Aufa Yusro (20 suara), Husnul Fahmi (19 suara), Agus Purwanto (19 suara), Ade Ahmad (16 suara), Jawas Sokan (13 suara) dan Hermansyah (12 suara). (kto)