Muhadjir Effendy menjelaskan kenapa penanaman mangrove ini dikaitkan dengan GNRM. Hal itu dikarenakan pentingnya penghijauan, dan menjaga Indonesia tetap menjadi wilayah hijau.
“Ini juga menjadi langkah strategis dalam upaya untuk memerangi dampak negatif perubahan iklim,” jelas Muhadjir Effendy.
Secara geografis dan geologis, Indonesia rentan bencana karena terletak di zona pertemuan lempeng-lempeng besar dunia.
KTT G20, Komunitas Peduli Sungai Tanam Mangrove di Denpasar
“Indonesia juga perlu waspada terhadap bencana non-alam dan bencana hidrometeorologis yang dipicu perubahan iklim global. Menurut World Risk Report 2021, Indonesia berada di urutan ke-38 dari 181 negara yang berisiko bencana,” ungkap Menko PMK
Ditambahkan, jika kebiasaan menanam dan memelihara pohon yang sudah ada di kembangkan kepada seluruh rakyat Indonesia, maka Indonesia akan bisa memperkecil risiko bencana baik bencana alam maupun bencana non alam.
Launching penanaman 10 juta pohon pagi hari ini dilakukan di 34 provinsi dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, baik dari lingkungan sekolah, perguruan tinggi, perwakilan pemerintah daerah dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
Bupati Suwirta: Hutan Mangrove Cocok Dikembangkan untuk Pariwisata
“Mari kita tanamkan jiwa cinta lingkungan, cinta pepohonan, cinta kepada anti penggundulan hutan,” tutup Muhadjir Effendy
Launching penanaman 10 juta pohon secara simbolis dilakukan di SMP PGRI Denpasar 3 melalui penanaman pohon buah dan diwakili oleh Sekretaris Kemenko PMK Y.B. Satya Sananugraha. Bibit pohon tersebut didukung oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. ***