Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Memasuki Hari Kedua, Tim SAR Terus Berjuang Hadapi Cuaca Buruk

Tim SAR gabungan terus berjibaku dalam operasi pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang – Gilimanuk

5 Juli 2025, 07:14 WIB

Banyuwangi – Tim SAR gabungan terus berjibaku dalam operasi pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang – Gilimanuk.

Memasuki hari kedua, Jumat (4/7) pukul 16.00 WIB, upaya pencarian diperluas tidak hanya di laut, namun juga merambah udara dan darat, menunjukkan keseriusan dalam menemukan para korban.

Di perairan Selat Bali, kapal-kapal pencari menyisir dari utara hingga selatan, sementara tiga unit udara melakukan pantauan serupa, terbang rendah menyusuri jalur yang sama. Di darat, tim memantau seluruh wilayah pesisir Selat Bali, baik dari sisi Ketapang maupun Gilimanuk, berharap menemukan petunjuk atau korban yang mungkin terdampar.

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, R. Eko Suyatno, mengungkapkan bahwa pencarian hari ini dimulai sejak pukul 07.00 WIB. Namun, hingga sore hari, tanda-tanda keberadaan korban masih belum terlibat.

“Kendala utama yang kami hadapi adalah kondisi cuaca di perairan Selat Bali yang tidak bersahabat,” jelas Eko.

Data dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi memperkuat pernyataan tersebut. Hujan ringan, kecepatan angin 4-14 knots dari selatan ke barat daya, gelombang 0,4-1,25 meter, serta arus yang kuat 0,86-2,06 m/s dominan ke arah selatan, menjadi tantangan besar bagi tim di lapangan.

Pencarian WNA Malaysia dan Data Korban Selamat yang Terus Diperbarui

Di tengah upaya pencarian, Kedutaan Besar Malaysia turut menginformasikan kemungkinan adanya Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia yang menjadi penumpang KMP Tunu Pratama Jaya.

Menanggapi hal ini, Eko Suyatno selaku Koordinator Misi Pencarian (SMC) segera mengerahkan BPBD Provinsi Jatim untuk berkoordinasi dengan Kepolisian guna menelusuri nomor polisi mobil travel yang diduga ditumpangi WNA tersebut.

“Setelah ditelusuri, kami menemukan data dari nopol kendaraan itu memang menjadi salah satu penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. Namun, dari delapan nama dalam manifes travel tersebut, tidak terdapat nama WNA yang dimaksud,” terang Eko Suyatno, menunjukkan bahwa informasi tersebut belum terkonfirmasi.

Data korban selamat juga terus mengalami perubahan seiring dengan validasi di lapangan.

Awalnya, pada Kamis (4/7), tercatat 29 korban selamat, dengan rincian 21 orang diserahkan kepada keluarga di Ketapang dan 8 orang di Gilimanuk. Namun, setelah dilakukan konfirmasi dan rekonfirmasi dengan ASDP dan Kepolisian, angka tersebut berubah.

“Terdapat 9 orang korban selamat yang telah diserahkan kepada pihak keluarga di Gilimanuk,” kata Eko.

Dengan demikian, data terbaru menunjukkan bahwa total 36 korban telah ditemukan, terdiri dari 30 korban selamat dan 6 korban meninggal dunia. Ini berarti, masih ada 29 orang yang belum ditemukan sesuai data manifes kapal.

Eko Suyatno juga menyoroti adanya satu kasus di mana seorang korban bernama Yudi atau Wahyudi yang sebelumnya tidak tercatat sebagai korban selamat, ternyata telah ditemukan dan dijemput oleh keluarganya di Gilimanuk tanpa melapor ke Posko SAR Gabungan.

“Ini penting bagi kami untuk mendapatkan data akurat agar operasi pencarian bisa lebih fokus,” imbuhnya.

Sinergi Luas Tim SAR Gabungan
Operasi SAR pada hari kedua ini melibatkan berbagai unsur dan alutsista yang masif.

Dari Basarnas Pusat hingga Kantor SAR daerah seperti Surabaya dan Denpasar, TNI AL (Lanal Banyuwangi, Lanal Gilimanuk, Wing Udara 2 Puspenerbal), Kepolisian (Ditpolairud Polda Jatim, Satbrimob, Polres Banyuwangi, Satpolairud Banyuwangi, Satpolairud Polda Bali, KP3 Banyuwangi), KSOP Banyuwangi, ASDP Ketapang, BMKG, Syahbandar Gilimanuk, KPLP Gilimanuk.

Turut terlibat pencarian, aparat Kodim 0825 Banyuwangi, BPBD Provinsi Jatim dan Kabupaten Banyuwangi, Koramil Banyuwangi Kota, BPTD Gilimanuk, Damkar, Tagana, BKK Banyuwangi, Bali Air, hingga para nelayan sekitar dan organisasi potensi SAR lainnya, semua bahu-membahu dalam misi kemanusiaan ini.

Alutsista yang dikerahkan juga sangat beragam, meliputi helikopter Basarnas Dauphin HR 3606, helikopter Ditpolairud Polda Jatim, helikopter Bali Air, sejumlah kapal perang seperti KRI Tongkol 517 dan KRI Teluk Ende 813, kapal-kapal SAR seperti KN SAR 249 Permadi dan KN 229 SAR Arjuna, KN Cundamani P.116, KNP Grantin

 

Kemudian, Kapal Pengawas Hiu Macan Tutul dari KKP, serta sejumlah Rigid Inflatable Boat (RIB) dan Rigid Hull Inflatable Boat (RBB), speed boat, dan alutsista pendukung lainnya.

Tim SAR gabungan berkomitmen untuk terus melanjutkan pencarian meskipun dihadapkan pada tantangan cuaca dan dinamika data korban. ***

Berita Lainnya

Terkini