Tabanan – Pencarian terhadap wisatawan asal Prancis bernama Thibault Stein (14) alias Txibo yang tersesat dan hilang saat pendakian di Gunung Batukaru, Kabupaten Tabanan, Bali sejak Minggu (25/8/2024) resmi dihentikan sejak Senin (16/9/2024) sore.
Kasi Humas Polres Tabanan Iptu I Gusti Made Berata seijin Kapolres Tabanan mengemukakan berdasarkan surat dari Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar pencarian terhadap korban Thibault Stein yang dinyatakan hilang di Gunung Batukaru sejak Senin (26/8/2024) tersebut resmi dihentikan “Setelah tanggal 16 September 2024 tidak ada lagi giat pencarian,” ujarnya, Kamis (19/9/2024)
Menurut Made Berata, pencarian terhadap korban terakhir masih dilakukan pada hari senin (16/9/2024) dengan melibatkan ratusan petugas dari SAR, Kepolisian, SAR Brimob, Tim Basarnas dan relawan/masyarakat Desa Karya Sari.
“Saat pencarian terakhir yang melibatkan ratusan orang ini tim dibagi menjadi empat tim yang melakukan penyisiran di di rute Munduk Pura Anyar, Munduk Asah, Munduk Gemuh dan Munduk Kuning, Hingga pencarian terakhir ini, korban belum ditemukan,” jelasnya.
Baca juga : Diperpanjang, Pencarian Wisatawan Perancis yang Tersesat dan Hilang di Gunung Batukaru
Seperti ditulis dalam berita sebelumnya, Mrs. Sooman (45) bersama tiga anaknya masing-masing Lucas (17), Thibault Stein (14) dan Rafael (12) tersesat ketika naik Gunung Batukaru di Kabupaten Tabanan, Minggu (25/8/2024). Mrs. Sooman fsn snsk terkecilnya Rafael berhasil turun gung di wilayah Desa Wongaya Gede Kecamatan Tabanan, Senin (26/8/2024).
Pada hari yang sama sekitar pukul 11.30 korban Lucas berhasil ditemukan warga Desa Karyasari, Kecamatan Pupuan. “Informasi dari korban Lucas, dirinya saat di gunung terpisah dengan adiknya Thibault. Sehingga pencarian terhadap korban Thibault tetap dilanjutkan di Gunung Batukaru,” terang Iptu I Gusti Made Berata
Menurut keterangan Kasi Humas Polres Tabanan Iptu I Gusti Made Berata, pihaknya menerima laporan pada hari Minggu (25/8/2024) sekira pukul 10.00 wita terkait Warga Negara Asing (WNA) an. Mrs. Sooman (45), asal Perancis bersama tiga anaknya naik mendaki ke Gunung Batukaru lewat Pura Malen Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan dengan diantar sopir I Gst. Ngrh Kusuma Putra (32) asal Mengwi, Kabupaten Badung.
“Rencananya empat wisatawan tersebut akan turun lewat wilayah Kecamatan Penebel dan sopir disuruh menunggu di Penebel karena WNA sudah booking hotel dan diprediksi sampai Penebel sekira pukul 18.00 wita, Namun hingga malam sekira jam 22.00 WNA tersebut belum juga turun dan akhirnya sopir melaporkan kejadian ke Polsek Penebel dan paginya, Senin (26/8/2024) sopir tersebut diarahkan melapor ke Polsek Pupuan,” jelasnya.
Baca juga : Wisatawan Prancis Tersesat di Gunung Batukaru
Disebutkan, setelah menerima laporan dari sopir terkait kasus pendakian tersebut, sekira pukul 10.00 Polsek Pupuan menerima informasi dari Bhabin Desa Wangaya Gede, Kecamatan Penebel, bahwasannya WNA an Mrs.Sooman telah tuerun dari pendakian dan tiba di Desa Wongaya Gede Kecamatan Penebel bersama anaknya yang paling kecil Rafael (12). “Informasi dari Mrs Sooman, dirinya terpisah dengan dua anaknya dan masih tersesat di Gunung Batukaru,” katanya
Menurut Kasi Humas Made Berata, berikutnya sekira pukul 11.30 wita polisi menerima informasi dari Kantor Desa Karyasari, Kecamatan Pupuan bahwa ada warga yang menemukan WNA dan dibawa ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Karyasari.
“Menerima informasi tersebut, kemudian personel Polsek Pupuan bersama saksi sopir Ngurah Kusuma Putra mengecek ke Pustu Desa karyasari. “Setelah dicek memang WNA yang ditemukan itu benar bernama Lucas (17) anak pertama dari Mrs. Sooman yg melakukan pendakian tersebut,”ujarnya.
Baca juga : Bupati Sanjaya Hadiri Paripurna Ke-2 dan Ke-3 Masa Persidangan III Tahun 2024 DPRD Tabanan
Ditambahkan, ketika Lucas ditanya saksi sopir terkait keberadaan adiknya yang bernama Thibault (14) dijawab tidak tahu karena dirinya mengaku terpisah terpisah saat pendakian. Korban Lucas ini selanjutnya dibawa saksi ke Kecamatan Penebel menemui ibunya dan melaporkan kejadian ini kepada Basarnas Denpasar untuk minta bantuan pencarian terhadap Thibault yang hingga Minggu (1/9/2024) belum diketemukan sehingga diperpanjang lagi selama tiga hari.
“Setelah sempat diperpanjang, pencarian akhirnya dihentikan. Apabila dikemudian hari ada tanda-tanda informasi keberadaan target/ survivor, maka Pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan dapat dibuka kembali untuk membantu pelaksanaan evakuasi,” pungkasnya.***