Konferensi Pers Bali Usada Festival 2013, Selasa 10/12/2013 (kabarnusa) |
Kabarnusa.com, Denpasar – Menjelang akhir tahun 2013 para penekun dan ahli meditasi dari berbagai daerah hingga mancanegara berkumpul di Pulau Dewata mengikuti ajang “Bali Usada Festival 2013”.
Kegiatan pertama kalinya sekaligus peringatan ulang tahun ke 20 “Bali Usada” akan dipusatkan di Taman Budaya Denpasar, Bali pada Sabtu (14/12).
“Ini Festival pertama kalinya kami gelar untuk mempertemukan para meditasi baik dalam maupun luar negeri,” kata Guru Meditasi Usada Bali Merta Ada di Sanur, Kota Denpasar, Selasa 10 Desember 2013.
Kegiatan diisi seminar seputar dunia meditasi yang ditinjau bernagai aspek, pameran, pentas seni, kuliner vegetarian dan obat-obatan tradisional khas Usada Bali.
Selain untuk lebih mengenalkan dunia meditasi ke masyarakat, juga akan dimanfaatkan untuk memberikan berbagai pengalaman dan kesakian para penekun meditasi yang telah sukses.
Para pembicara akan berbagi pengalaman manfaat meditasi bagi kesehatan serta bagaimana pengaruhnya bagi kehidupan mereka selama ini.
Di antara pembicara yang hadir adalah dua orang ahli “wariga” yaitu seorang yang memahami arti kehidupan berdasarkan pertemuan hari kelahirannya. Selain itu hadir Adi W Gunawan dikenal master hupotherapist, Reza Gunawan guru self healing dan Kadek Suambara tokoh spiritual asal Ubud.
“Meditasi itu tidak hanya menyehatkan bagi kesehatan kita juga bagaimana bisa melatih kita bisa berfikir sehat dan positif,” imbuh Mertha yang memiliki 98.000 murid tersebar di seluruh dunia itu.
Selain menjadi ajang bertemunya penekun meditasi, festival juga akan diisi dengan meditasi bersama dan konsultasi kesehatan.
Peserta juga dapat menikmati aneka macam makanan dan minuman yang baik bagi kesehatan karena serta berbagai Obat-obatan tradisional khas Usada Bali yang juga dipamerkan.
Di antara pembicara yang hadir adalah dua orang ahli “wariga” yaitu seorang yang memahami arti kehidupan berdasarkan pertemuan hari kelahirannya.
Merta Ada lebih lanjut mengatakan pada kegiatan ini juga ada mesin Alphaspare, yaitu mesin untuk pemotretan aura.
“Jadi pengunjung bisa melakukan foto aura tubuh dan hasilnya akan langsung diketahui secara tertulis,” ucapnya yang didampingi panitia lainnya Ely dan Santi Sastra.
Dikatakan ke depannya pihaknya berencana menggelar “Bali Usada Festival” tingkat internasional.
Yang pasti, festival itu terbuka gratis untuk umum tanpa memandang latarbelakang asal, daerah dan agama maupun kepercayaannya. (gek)