Peneliti Dunia Bahas Isu Pertumbuhan Ekonomi

17 Juli 2014, 00:33 WIB
Para peneliti dunia berkumpul di Bali paparkan model pendekatan untuk pembangunan ekonomi (Foto:KabarNusa)

KabarNusa.com  –  Ratusan peneliti dari 40 negara berkumpul di Bali memaparkan paper ilmiah menyangkut isu-isu pertumbuhan ekonomi, kebijakan moneter ekonomi regional kemiskinan hingga lingkungan.

Mereka bertemu dalam pertemuan internasional” International conference on economic modelling (EcoMod) 2014 yang diselenggarakan Bank Indonesia dan EcoMod Network di Kuta, Rabu (16/7/2014).

Pertemuan tahunan para ahli ekonometrika dunia digelar ke13 kalinya dan pertama dihelat di Asia Tenggara di mana Indonesia sebagai tuan rumah, memilih Bali menjadi tempat pertemuan.

“Total ada 120 paper dipresentasikan dari 154 orang peneliti dari akademisi dan central banker dalam dan luar negeri,” jelas Direktur Eksekutif Pusat Penelitian dan Pengembangan Bank Indonesia Iskandar Simorangkir dalam keterangan resminya.

Dijelaskannya, Seperti EcoMod 2014 merupakan event berskala internasional di mana dalam event ini berkumpul para ekonom terpilih.

Dari 300 an paper yang masuk dan hanya terpilih 120 paper yang diseleksi secara ketat.

Dalam acara ini, para ekonom dengan paper terpilih diminta untuk mempresentasikan papernya untuk bisa dijadikan bahan referensi bagi pembangunan Indonesia maupun Internasional.

Dia mengatakan, salah satu isu yang diangkat oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat membuka pertemuan bahwa masalah ketimpangan pembangunan Bali antara Utara dan selatan perlu mendapat perhatian para ekonom termasuk peneliti ekonomi.

Dicontohkan Iskandar sebenarnya, pembangunan bandara di Bali Utara bisa didekati dengan  model metode “self full filling” yang biasa dilakukan dalam pendekatan ekomomi makro.

Mengutip penjelasan Mangku Pastika, saat ini banyak pro dan kontra terkait pembangunan bandara di kawasan tersebut.

Jumlah wisatawan yang datang ke Bali sekitar 2 juta orang dan penduduk Bali hampir 4,5 juta orang,

Padahal, pembangunan ekonomi berkutat di Bali Selatan. Karenanya tutur Simorangkir, Gubernur Bali meminta agar para ekonom bisa memberikan masukan terkait riset yang bisa mengatasi kendala ketimpangan ekonomi tersebut.

Adanya pro dan kontra pembangunan bandara di Bali Utara ini pihaknya telah membuat riset dengan model self full filling, yakni model yang bisa meyakinkan masyarakat agar menyetujui proyek tersebut.

“Bisa kita modelkan di makro ekonomi yakni dengan model self full filling seperti diketahui orang banyak menentang bagaimana dampak bandara di Bali Utara karena itu disampaikan berita positif tentang rencana bandara pasti nanti akan didukung oleh rakyatnya,” imbuhnya.

Karena itu, peranan media dalam menyampaikan berita positif juga ikut andil dalam mempercepat pembangunan bandara tersebut.

Selain metode self full filling, model struktural juga dianggap cocok dalam rangka mempercepat pembangunan ekonomi di Bali. (gek)

Berita Lainnya

Terkini