JAKARTA – Kader Partai Golkar di Bali menyatakan kesiapannya mengikuti Munas tandingan di Jakarta meskipun Munas ke-IX Golkar Bali diklaim dihadiri seluruh Ketua DPD I dan DPD 2 di Indonesia. Kader senior Partai Golkar Bali Dewa Rai Budiasa mengklaim, banyak kader di Bali yang siap berangkat menghadiri Munas pada Januari 2015.
Hanya saja, dia menegaskan, tidak ada versi-versian dalam munas. “Tidak Munas versi Ical atau versi Agung Laksono. Yang ada adalah Munas yang sesuai dengan AD ART, tegasnya dihubungi wartawan, Rabu (3/12/14).
Muna yang sesuai dengan hasil Rapimas November lalu, itulah yang diklaim sebagai Munas Golkar yang sebenarnya. Kader yang berangkat ke Munas Januari mendatang adalah kader-kader idealis yang tidak meninginkan Munas inkonsititusional.
“Mereka sudah siap berangkat sekarang tinggal tunggu undangan panitia Munas,” sambungnya. Kader yang akan berangkat itu, semata ingin membangun Golkar secara cerdas, beradab, berbudaya. Mereka kader yang tidak mudah dimobilisasi yang hanya mengabaikan aspirasi dan demokrasi.
Saat ditanya siapa saja mereka, Rai Budiasa enggan menyebutkan, karena dikhawatirkan kan terjadi tarik menarik kepentingan. Menanggapi manuver kubu Agung Laksono Cs, Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta, memastikan jika di Bali tidak ada kader Golkar yang berangkat ke Munas versi Agung Laksono.
“Saya jamin, semua kader Golkar Bali loyal. Mereka paham aturan main, AD ART, hasil keputusan Rampinas dan lainnya,” sergahnya. Pihaknya mengancam jika ada kader Golkar Bali yang berangkat, sanksinya sudah jelas yakni pemecatan. Kalaupun ada yang berangkat adalah mereka yang membawa-bawa nama Golkar dan bukan merupakan kader. (rma)