Penerus Puri Ageng Blahbatuh Ngurah Jelantik Resmi Keluarga Besar PSHT

SHT2
Penerus Puri Ageng Blahbatuh Gianyar I Gusti Ngurah Jelantik (kiri) bersama pengurus PSHT Cabang Denpasar Miftachur Rohman

DENPASAR – Tokoh penerus Puri Ageng Blahbatuh Gianyar I Gusti Ngurah Jelantik kini telah menjadi keluarga besar warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Masuknya Ngurah Jelantik setelah PSHT Pusat Madiun mengesahkan pelingsir Puri Ageng Blahbatuh itu pada 8 Oktober 2018.

Layaknya wisuda warga PSHT, bertempat di Padepokan PSHT Pusat Madiun Jalan Merak No 10 Madiun, Jawa Timur, NGurah Jelantik menjalani prosesi untuk menjadi Warga PSHT, bersama ratusan siswa dari Cabang Magetan, Madiun, Trenggalek,Tulungagung, Lamongan, Pati.

Saat prosesi wisuda atau pengesahan Ngurah Jelantik menjadi Warga PSHT Tahun 2018 atas dukungan dari PSHT Korwil Bali Kang Mas H Djuworo yang didampingi oleh Ketua Cabang Gianyar Mas Sunarwandi, Ketua Cabang Denpasar Mas Sunarto dan Beberapa pengurus lainnya serta Warga Tingkat II dari Korwil Bali

Atas bergabungnya Ngurah Jelantik, salah satu Pengurus PSHT Cab Denpasar Miftachur Rohman Saat menyampaikan rasa bangga dan ucapan selamat.

“Kami menyampaikan Ucapan Selamat kepada tokoh penerus Puri Ageng Blahbatuh Gianyar I Gusti Ngurah Jelantik yang telah diwisuda dan sudah resmi menjadi saudara kami seperti saudara kandung,” tegas Rohman.

Tentu saja, hadirnya Ngurah Jelantik di tengah keluarga besar PSHT di Bali ini, akan akan membawa sisi positif bagi Warga PSHt yang lain

SHT1
I Gusti Ngurah Jelantik saat menjalani prosesi wisuda penyumpahan sebagai warga Persaudaraan Setia Hati Terate

“Perjuangan kami selama ini, agar PSHT hidup di Bali, bisa diterima apalagi oleh Puri Ageng Blahbatuh diwujudkan dengan adanya latihan di Puri Ageng Blahbatuh dan sekaligus tokoh penerus Puri nya sendiri menjadi Warga dari PSHT,” ujar tokoh pemuda di Denpasar Barat ini.

Pihaknya akan bertekad untuk selalu mengembangkan ajaran-ajaran PSHT yakni membentuk manusia berbudi luhur tahu benar dan salah.

“Manusia dapat dihancurkan, manusia dapat dimatikan (dibunuh) tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu setia pada hatinya sendiri (ber-SH),” tutur pria yang aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan olahraga ini.

Karena itu, Rohman menegaskan, selama bumi masih berputar dan selama matahari terbit dari ufuk timur serta tenggelam/terbenam di ufuk barat SH TERATE tetap jaya selamanya

“Kami akan selalu indah, mekar dan bisa hidup dmn saja berada, di mana bumi dipijak, di sana langit akan dijunjung,” tutup Rohman yang juga pengurus Pertina Denpasar ini. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini