Forum Discussion Group BNN Kota Denpasar (Foto:KabarNusa) |
KabarNusa.com,
Denpasar – Meski berdasar data statistik trend pengguna narkoba di
Pulau Dewata mengalami penurunan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi
Bali terus mendorong korban penyalahgunaan narkoba untuk menjalani
rehabilitasi.
Kepala BNN Provinsi Bali I Gusti Ketut Budiartha
mengatakan, mengacu P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba) maka strategi dan upaya dilakukan menyasar
sejak usia dini SD sampai, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.
“Ya
kita harapkan, jangan sampai ada yang menggunakan narkoba, untuk itu,
kita ingin menyatukan visi dalam masalah ini. Kita inginkan Denpasar
bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,” jelas Budiartha
di sela Forum Discussioan Group FGD BNN di Denpasar Senin (14/4/2014).
Dalam
mengimplementasikan hal itu di lapangan, dari aspek pemberantasan maka
BNN dan kepolisian melakukan upaya pemberantasan, pemutusan jaringan dan
penangkapan pelaku narkoba.
Dari seluruh stakeholder atau
pemangku kepentingan, diharapkan bisa bersama bersinergis untuk
menangani narkoba. Sebab, tugas itu, tidak hanya dibebankan kepada
polisi dan BNN.
Semua komponen bisa bersinergi bersatu dalam rangka upaya pencegahan dan pemberdayaan, rehabilitasi dan pemberantasa.
Untuk
bisa memutus demand dan suplai narkoba, tahun ini yang ditetapkan
sebagai tahun penyelamatan pecandu narkoba, maka jika ada yang
terindikasi pecandu narkoba, diharapkan masyarakat jangan
menyembunyikannya.
Mereka yang terindikasi pecandu narkoba agar di bawa ke BNN di kabupaten, kota dan provinsi, supaya cepat dapat tertangani.
“Kita siapkan untuk rehabilitas sehingga bisa mengurangi demandnya, yang belum diselamatkan
atau yang kena narkoba ya harus direhabilitasi,” tandasnya didampingi Kepala BNN Kota Denpasar Purwadi.
Diakui,
Budiarta, terjadi penurunan pengguna narkoba karena makin banyak yang
dilakukan upaya rehabilitasi. Di RSJ Bangli misalnya, telah menyiapkan
50 tempat yang akan menjadi tempat bagi pecandu narkoba selama
rehabilitasi medis dan sosial.
Sejauh ini, rencana pembuatan
tempat rehabilitasi yang paripurna, kata dia, sudah dilakukan dirintis
Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang telah mengirim tim khusus ke
Pusat Rehabilitasi Lido untuk studi banding.
Diharapkan, pada
tahun 2016, Bali sudah memiliki tempat rehabiltasi yang paripurna yang
tidak hanya rehab medis namun juga rehabilitasi sosial yang baik bagi
pecandu.
Berdasar data statistik pula, pengguna narkoba paada
tahun 2013 sudah mencapai 1,8 persen dari jumlah penduduk atau sekira
55.553 orang. Mereka terdiri dari yang sudah terlanjur memakai narkoba,
coba-coba dengan penggunaan jarum suntik maupun narkoba sintetis.
“Yang
mau melapor baru 600, kesadarah melaporkan anggota keluarganya yang
terindikasi pengguna narkoba ini masih minim sehingga perlku lebih
ditingkatkan,” imbuhnya. (rma)