![]() |
Alat penghalau sampah trash boom yang akan dipasang di muara sungai di Bali dalam mengatasi masalah sampah |
Badung – Alat penghalau sampah yang diciptakan oleh perusahaan startup lingkungan asal Jerman, Plastic Fisher secara bertahap akan disebar dipasang di beberapa muara sungai di Pulau Bali.
Sebagai langkah awal dalam mendukung program Pemerintah Provinsi Bali untuk mengurangi 70% sampah pada tahun 2025 serta pengembangan strategi pengelolaan sampah yang terintegrasi, maka kalangan aktivis lingkungan mulai memikirkan strategi pengurangan sampah dengan alat tersebut,
Diinisiasi Bir Bintang, sebagai bi ikonik di Indonesia, dengan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan perubahan perilaku masyarakat.
Bir Bintang, menggandeng aktivis lingkungan Gary Benchegib, pendiri Make A Change World yang meluncurkan kampanye untuk memperkenalkan budaya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab untuk melindungi Bali.
Kampanye ini mencakup pemasangan 100 trash booms di sekitar Bali, sebagai solusi teknologi terjangkau untuk jebakan sampah yang dikembangkan oleh Plastic Fisher. Trash booms secara efektif dapat menghentikan sampah masuk ke sungai, saluran air, dan pantai Bali.
TrashBoom media penghalau sampah yang dipasang di muara sungai menuju lautan, Efektivitas alat ini dalam uji cobanya di beberapa sungai di Indonesia seperti Sungai Citarum dinilai cukup baik,
Ada 16 unit yang akan dipasang di Bali, trash boom pertama dipasang di aliran Sungai Yeh Poh di muara Pantai Batu Belig persis di samping Cafe Del Mar di Kawasan Kerobokan Klod, Badung.
Gary menjelaskan, alat pertama dinamakan Trash Boom001. Tinggi 1 unit boom adalah 70 Cm, lebar 110 Cm.
Kapasitas bisa menahan sampah sampai 4 ton, perangkat ini akan jadi role model Trash Boom di Bali dan setiap tangkap sampah akan di pindahkan ke darat oleh tim dibantu oleh penduduk sekitar yang sudah ditunjuk dan diberikan gaji.
Hadir saat saat peresmian pemasangan Trash Boom (Penghalau Sampah) di Sungai Yeh Poh, Batu Belig, Kuta Utara – Badung, Deputi IV Kemenko Maritim RI, Syafri Burhanudin, Sabtu (2/11/2019).
Dalam bekerja dibantu oleh Moritz Schulz, Leading Engineer Plastic Fischer yang sudah berpengalaman dalam menangani proyek-proyek lingkungan yang berbasis ‘Green Technology’, sebagai rukukan alat ini sudah digunakan menghalau sampah dari sungai-sungai kecil yang bermuara ke Sungai Citarum, Jawa Barat.
“Kami menciptakan trash booms yang efektif dan terbuat dari bahan-bahan lokal untuk memberikan solusi pengumpulan sampah di sungai yang sederhana dan efisien sesegera mungkin,” ucapnya.
Alat ini mudah dirakit dan dirawat. Sebelumnya, kami telah berhasil mengimplementasikan ini di Sungai Citarum, Jawa Barat,” kata Moritz Schulz, Leading Engineer Plastic Fischer.
Untuk melacak perkembangan dan keefektifan kegiatan ini, sebuah platform online bernama River Watch diaktifkan untuk memantau sungai, memberikan edukasi publik.
Platform online ini diharapkan menjadi platform sungai bersih di seluruh dunia. Melihat perangkat tersebut, Deputi IV Kemenko Maritim RI, Syafri Burhanudin nampak terkagum
“Kami sangat merekomendasikan Perangkat trashboom ini untuk digunakan atau dipasang di muara-muara sungai di Indonesia,” terang Safri. Lanjut dia, disamping sederhana, trash boom ini mudah perawatannya dan terlihat kokoh dalam menghadang sampah.
Untuk itu, pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi kepada PT Multi Bintang, Make A Change The World, Plastic Fisher dan Camat Kuta Utara yang peduli terhadap pengurangan sampah di laut.
“Kami percaya cara terbaik untuk mencegah sampah ke pantai dan laut dimulai dari budaya perilaku kelola sampah yang bertanggung jawab dan mencegah sampah ke sungai,” kata Marketing Director PT Multi Bintang Indonesia Niaga Mariska van Drooge, didampingi Dandu Mariono, Area Business Manager Bali.
Bir Bintang adalah merek ikonik Indonesia dan kebanggaan bangsa. Setiap orang yang mengunjungi Bali akan selalu senang memiliki pengalaman bersama Bintang.
“Ini adalah komitmen kami untuk mendukung pariwisata Indonesia dan memastikan Bali terus menjadi destinasi wisata bintang,” demikian Mariska. (rhm)