Pengusaha Perikanan NTT Terhambat Lamanya Alur Logistik Ekspor ke Australia

14 Juli 2021, 12:32 WIB

Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
(SKIPM) Kupang, menjadi bagian dari tim percepatan ekspor Provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT)/Dok. KKP.

Kupang – Para pengusaha perikanan di Nusa Tenggara Timur masih
menghadapi kendala lamanya alur logistik ekspor yang cukup panjang sehingga
menjadi tidak efisien.

Karenanya, Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan (SKIPM) Kupang, menjadi bagian dari tim percepatan ekspor Provinsi
Nusa Tenggara Timur (NTT).

Nantinya, tim terdiri dari Staf Khusus Gubernur, Dinas Kelautan dan Perikanan
NTT, Disperindag, Pelindo dan Bea Cukai ini akan membantu pengusaha untuk
memperlancar kegiatan ekspor ikan ke luar NTT.

“Kita bersinergi untuk mempercepat ekspor komoditas kelautan dan perikanan
NTT,” kata Kepala SKIPM Kupang, Jimmy Elwaren dalam rilis, Selasa (13/7/2021).

Jimmy mengungkapkan, tim ini nantinya akan berupaya membuka sejumlah jalur
pintas agar proses pengiriman ke negara tujuan ekspor menjadi lebih singkat.
Dicontohkan, kegiatan ekspor ke Australia, yang secara geografis dekat dengan
NTT.

“Tapi alur logistik ekspor ke Australia akan ke Surabaya dulu, Surabaya ke
Singapura dulu, baru ke Australia. Jadi harus ke barat dulu, baru ke timur,”
tuturnya.

Jimmy mengakui, tidak mudah mengubah alur logistik eksisting. Karenanya, dia
memastikan akan terus bersinergi guna membahas usulan ini lebih lanjut.

“Ini menjadi fokus lintas kementerian untuk mempermudah pemanfaatan jalur ALKI
yang sudah tersedia, dan memangkas jalurnya yang singgah Singapura,” urai
Jimmy.

Dia berharap, dengan waktu tempuh dan jalur yang lebih ramping, bisa memangkas
ongkos operasional pelaku usaha hingga nantinya memicu gairah ekonomi
setempat. “Kita berharap kolaborasi ini bisa berdampak signifikan bagi
perekonomian NTT,” tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono meminta
jajarannya melakukan pembinaan kepada pelaku usaha mulai dari hulu sampai
hilir untuk memastikan produk yang dihasilkan terjamin mutu dan kualitas.

Jaminan mutu ini penting sebagai upaya meningkatkan kepercayaan pasar dunia
terhadap produk perikanan Indonesia sekaligus membuka peluang peningkatan
ekspor. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini