Badung – Badan Riset Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Rapat Konsolidasi Teknis Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan Perikanan di Hotel Intercontinentasl Bali Resort, Jimbaran, Badung, Bali. Konsolidasi teknis yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Rapat Kerja Teknis BRSDM KP ini digelar selama dua hari, Senin – Selasa ((13-14/3-2023)
Kepala BRSDMKP I Nyoman Radiarta dalam pengarahannya mengemukakan, Penyuluh Perikanan PNS dan Penyuluh Perikanan Bantu sebagai pegawai pusat perlu memiliki sinergitasnya dengan dinas yang menangani Perikanan dan Kelautan di daerah. Sinergitas ini sangat mempengaruhi kinerja penyuluh perikanan. “Tanpa kolaborasi dan sinergitas yang baik, program yang dicangangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) baik itu program prioritas KKP maupun program terobosan BRSDMKP tidak akan berjalan dengan optimal dan berkelanjutan,” tegasnya
Menurut Radiarta, KKP sejak tahun 2021 telah mencanangkan lima Program Prioritas yang berlandaskan pada ekonomi biru. Kelima program ini sangat penting karena Menteri Kelautan dan Perikanan selalu menekankan bahwa ekologi ini menjadi komandan utama bagi kelanjutan dalam pemanfaatan Sumber Daya Alam Kelautan dan Perikanan.
Baca juga : KKP Stop Dua Proyek Reklamasi Tak Kantongi Izin di Kepulauan Kepri
” Terkait hal itu, BRSDM memegang peranan penting dan cukup signifikan dalam rangka menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Oleh sebab itu dalam kegiatan konsolidasi teknis ini merupakan rangkaian dari kegiatan Rakernis BSRSDMKP Tahun 2023 yang mengusung tema SDM Unggul untuk Ekonomi Biru,” paparnya
Kepala BRSDM Radiarta menekankan, peran strategis BRSDMKP yang penting adalah menyiapkan SDM yang andal, dinamis, progresif dan bertalenta global melalui tugas pokok dan fungsi BRSDMKP yaitu pendidikan, pelatihan, sertifikasi dan juga penyuluhan.
Disebutkan juga, untuk mendukung program prioritas KKP, BRSDMKP telah meluncurkan program terobosan kegiatan terkait vokasi pendidikan dan pelatihan yang dapat diterima pelaku utama dan pelaku usha KP. Di antaranya adalah Kampung Perikanan Cerdas atau Smart Fisheries Village (SFV), melalui kolaborasi dengan berbagai pihak terkait sehingga tercipta sebuah ekosistem kerja sama pemanfaatan teknologi informasi berbasis digitalisasi di desa mandiri.Kedua, transformasi pendidikan melalui rancangan pembentukan single institute yang nantinya akan menjadi satu-satunya institusi pendidikan tinggi di Indonesia khusus bidang kelautan dan perikanan. Ketiga, percepatan sertifikasi melalui pelatihan vokasi.
“Program ini tidak akan berjalan berkelanjutan tanpa andil Penyuluh Perikanan. Sehingga permintaan dari Dirjen Teknis terhadap keterlibatan dan pendampingan penyuluh sangat tinggi karena turunan dari lima program prioritas KKP memang cukup banyak,” paparnya
Baca juga : Panen Padi Nusantara 1 Juta Hektar di Tabanan
Pada kesempatan tersebut Kepala BRSDMKP berharap kepada para penyuluh perikanan agar deklarasi atau janji penyuluh perikanan dan kode etik penyuluh perikanan yang telah diucapkan saat Apel Penyuluh Perikanan dapat dicermati secara baik sehingga bisa menjadi landasan dalam melaksanakan tugas-tugas penyuluhan.
Sebelumnya Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan (Kapuslatluh) BRSDMKP Lilly Aprilya Pregiwati dalam sambutannya melaporkan, Kegiatan Konsolidasi teknis ini dikuti oleh Penyuluh Perikanan dan pewrwakilan Dinas yang membawahi Perikanan di Provinsi Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah dan Jawa Timur serta perwakilan P2MKP se Indonesia. “Kegitan Rapat Konsolidasi Teknis ini diikuti 200 orang peserta yang terdiri dari 9 Kepala Dinas Perikanan, 191 Penyuluh Perikanan dari 9 Kabupaten di Bali, 38 Kabupaten di Jatim, 3 Kabupaten di NTB, 5 kabupaten di Kalimantan Tengah dan satu dari NTT dan Kalimantan Tengah dan 20 perwakilan Pusat Pelatihan Perikanan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) se Indonesia. Selain secara luring, kegiatan ini juga diikuti secara daring melalui aplikasi Zoom meeting dan chanel Yotube oleh sekitar 1.000 orang penyuluh di Indonesia,” paparnya
Kapuslatluh mengemukakan, Konsolidasi Teknis ini merupakan rangkaian Rapat Teknis BRSDM KP sebagai bentuk sinergis pembinaan dan pengawasan kinerja penyuluh perikanan dalam melakukan pendampingan program di sektor Kelautan dan Perikanan ” Sesuai tema Rakenis BRSDMKP yakni SDM Unggul untuk Blue Ekonomy yang kami lengkapi juga dengan SDM unggul, Maju, Dinamis dan Bertalenta global, adalah dalam menjadikan komitemen bersama dalam mewujudkna penyuluh perikanan profesional dan beretika sebagai garda terdepan keberhasilan program sektor kelautan dan perikanan juga sekaliguas memantapkan dukungan penyuluhan perikanan dalam memantapkan programkelautan dan Perikanan,” jelasnya.
Baca juga : Peduli Lingkungan, Asta Learning Center Terjunkan Mahasiswa DI Academy dan AVIA Penerbangan Tanam Mangrove
Kapuslatluh juga mengemukakan saat ini jumlah jumlah penyuluh perikanan di Indonesia ada sejumlah 4.431 orang yang terdiri dari Penyuluh Perikanan PNS 2.301 orang, 199 orang CPNS, 347 orang P3K, 1.584 orang Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) dan 1.983 orang Penyuluh Perikanan Swadaya
Disebutkan dalam kegiatan Konsolidasi Teknis ini terdiri dari tiga rangkaian kegiatan yang terdiri dari Apel Siaga Penyuluh Perikanan, Talk Show dan FGD yang akan membahas isu-isu strategis penyuluhan sektor Kelautan dan perikanan di antarnaya Pemantapan tugas penyuluh perikanan tahun 2023, Revisi kamus kompetensi penyuluh perikanan dan formasi Penyuluh Perikanan untyuk 2023-2027.***