Lebih lanjut dalam pidatonya mengungkapkan sektor pariwisata yang begitu berjaya dan mendatangkan kesejahteraan bagi sebagian besar masyarakat Bali pun tidak lepas dari ke-adiluhungan budaya dan kearifan lokal Bali, tidak lepas dari keindahan alam dari Pulau Dewata ini.
Kalau tidak ada budaya yang unik, yang tidak ada duanya di dunia tidak akan seperti ini, budaya Bali juga menjadikan Bali sebagai tujuan wisata dunia, dan Bali merupakan pulau yang sakral, yang kuat akan taksunya, hingga mampu menarik orang luar untuk datang ke Bali.
“Karena itu perekonomian Bali bisa bertumbuh dan bergerak, jadi sudah sepantasnya Bapak dan Ibu (Perbarindo, red) turut menjaga kekayaan budaya Kita agar perekonomian bisa tetap berputar,” jelas Gubernur Bali.
MDA Ajak Umat Wujudkan Alam Bali Bebas Sampah Plastik
Gubernur Bali mengeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali ini seraya mengatakan tanpa budaya, ekonomi tak akan bisa berkembang, jangan harap ekonomi Bali tumbuh tanpa adanya budaya.
Jadi sudah selayaknya, menurut Gubernur Bali para pelaku ekonomi menaruh perhatian besar pada budaya Bali bahkan harus sayang dan cinta, serta wajib turut memelihara keberadaan budaya di Bali.
“Jika budaya ini mati, Saya mewanti-wanti perekonomian pun akan terancam lumpuh. Karena itu jika ingin perekonomian tumbuh, harus diciptakan ekosistem yang berbasiskan budaya. Maka yang nomor satu Saya bangun adalah budaya, karena budaya inilah akan menjadi ekosistem yang menghidupi sektor lain,” tegas Gubernur Bali jebolan ITB ini.***