Percepat Evakuasi Bencana, Basarnas Minta Masyarakat Manfaatkan Call Center 115

13 Oktober 2018, 08:24 WIB
sar
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M Syauqi saat bersama Kepala Kantor SAR Denpasar I Ketut Gede Ardana

DENPASAR – Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Marsekal Madya M Syauqi meminta masyarakat agar memanfaatkan layanan publik Call Centre 115 untuk melaporkan sesegera mungkin jika mengetahui terjadinya kejadian bencana sehingga bisa ditindaklanjuti secara cepat oleh Basarnas.

Menurut Syauqi masih banyak masyarakat yang belum mengetahui dan memanfaatkan keberadaan Call Center 115, sehingga hal itu mempengaruhi tingkat kecepatan penanganan korban khususnya yang meninggal dunia.

Ia menegaskan, personel SAR di manapun senantiasa disiagakan 24 jam, jika sewaktu-waktu mendapat laporan adanya kejadian atau bencana. “Apabila terjadi bencana sewaktu-waktu, personel kita siapkan 24 jam untuk melaksanakan tugas,” ujar Syauqi di sela pengarahan ke jajarannya di Kantor SAR Denpasar, Jumat (12/10/2018).

Pihaknya menghimbau masyarakat khusnsya jika ada bencana atau kejadian di sekitar mereka agar tidak ragu atau menunda-nunda untuk melaporkannya ke Basarnas lewat call center atau email ataupun menghungi kantor SAR atau Pos terdekat.

“Yang paling gampanhg ya hubungi Basarnas call center 155, ini banyak yang tidak tahu, padahal bisa diakses dari manapun namun laporannya yang benar, tidak boleh dipakai maian-main,” katanya mengingatkan.

Petugas SAR tidak akan pernah tahu jika tidak ada laporan masyarakat. Jika terkait bencana berdasar laporan dari BMKG namun jika menyangkut adanya korban meninggal maka masyarakat terdekatlah yang mengetahui dan melaporkan jika membutuhkan kedatangan Basarnas.

“Ya kami harapakan, kita bersinergi kerja sama sehingga kecepatan kiya sangat diperlukan untuk memolonng saudara-saudara kita yang terkena musibah atau bencana, kita punya aturan SOP menolong korban respon time tidak boleh lebih dari 30 menit,” imbuhnya.

Setelah menerima laporan, tidak boleh lebih dari 30 menit, personel SAR harus menuju ke tempat kejadiajn berada untuk melakukan tugasnya. Ditegaskan, selama ini pihaknya dalam melaksanakan tugas tetap bersinergi dan koordinasi dengan instansi lain seperti BPNP, BPPD, kepolisian, TNI dan pemerintah daerah.

Basarnas selalu menyiapkan personel dan peralatan dalam menghadapi bencana yang membutuhkan tugas mereka.

“Kalau ada bencana yang tidak ada korban jiwa, ya BAsarnas tidak ada disitu, itu ranah BNPB, tetapi kita senantiasa standby dan bersinergi seperti contohnya saat erupsi Gunung Agung, personel kita stabdny di sana walaupun tidak ada korban jiwa,” tegasnya didampingi Kepala Kantor SAR Denpasar I Ketut Gede Ardana.

Kedatangan Syauqi ke SAR Denpasar, guna memastikan kesiapan personel dan peralatan yang dimiliki termasuk mengetahui keberadaan Pos-Pos SAR di Jembrana, Karangasem dan Buleleng.

Jika ada bencana, personel SAR sudah disiapkan bersama personel lainnya seperti TNI, POlri. Semua koordinasi maupun personel dan peralatan sudah disiapkan dengan baik. Mereka diberikan pelatihan dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana yang datang sewaktu-waktu.

Sesuai tugas pokok fungsi sebagaimana diatur dalam UU 29 Tahun 2014, tugas BAsarnas dalah melakukan pencarian, pertolongan evakusi korban jiwa. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini