Tabanan– Yayasan Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) Tabanan bekerja sama dengan Yayasan Sungai Watch, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H sekaligus memperingati Hari Bersih-bersih Sedunia (World Clenaup Day) melakukan kegiatan gotong-royong membersihkan sungai/saluran irigasi di Desa Buwit, Kecamatan Kediri, Tabanan, Sabtu (21/9/2024)
Ketua Yayasan SPMAA Cabang Tabanan Drs. H. Warso, S.Pd di sela-sela kegiatan mengemukakan, kegiatan bersih-bersih sungai yang dilakukan ini merupakan undangan sekaligus ajakan dari Yayasan Sungai Watch yang ditujukan kepada SPMAA Cabang Tabanan, Denpasar dan Banyuwangi. Untuk SPMAA Denpasar kegiatan bersih-bersih dilakukan di Mangrove Last Point, Kawasan Tahura Ngurah Rai Denpasar dan SPMAA Tabanan di Beji Desa Buwit yang berupa saluran irigasi yang melintasi wilayah subak di Desa Buwit, Kecamatan Kediri. “Undangan dari Yayasan Sungai Watch langsung kami respon karena kami juga memiliji agenda untuk melakukan gotong royong bersih-bersih memperingati Maulid Nabi 1446 H,” katanya.
Baca juga : Badung Kucurkan Bantuan Dana ke Tabanan Rp 340 Miliar
Menurut Warso memperingati Maulid Nabi tdak harus diisi dengan mendengarkan tausiah atau pengajian, tapi bisa juga diisi dengan kegiatan lain yang mencerminkan sunah Nabi, “Nabi Muhammad juga selalu mengajarkan tentang kebersihan kepada umatnya karena kebersihan merupakan bagian dari iman. Oleh karena itulah, untuk memperingati Maulid Nabi kali ini kami melakukan kegiatan gotong-royong bersih-bersih lingkungan, khususnya lingkungan sungai atau saluran irigasi,” paparnya.
Disebutkan, meski lokasi yang dibersihkan berupa saluran irigasi di areal subak yang lebarnya hanya sekitar satu meter dan panjangnya puluhan meter, namun sampah yang dibersihkan lumayan banyak. “Hanya dalam waktu sekitar 1,5 jam saja, kami sudah dapat mengumpulkan sampah hingga puluhan kampil,” katanya. Banyaknya sampah di saluran irigasi dikhawatirkan akan menyumbat aliran air sehingga dapat menimbulkan banjir di saat hujan. Kalau sudah banjir, nanti yang disalahkan pemerintah. “Marilah kita sadar dan peduli akan kebersihan dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan masing-masing,” tambahnya.
Tentang Yayasan SPMAA, menurut Warso merupakan lembaga sosial keagamaan yang berdiri sejak tahun 1961 dan berpusat di Lamongan, Jawa Timur. Yayasan SPMAA bersifat non profit, non partisan dan non primodial. Mengabdi untuk umat tanpa membedakan suku, ras, agama dan golongan. Terbuka bekerjasama dengan semua pihak baik pemerintah maupun swasta. “SPMAA memiliki tiga program utama yakni sosial, pendidikan dan lingkungan hidup. Bersih-bersih sungai ini merupakan salah satu progam kami di bidang lingkungan hidup,” pungkasnya.***