Bantul – Peringatan serangan umum 1 Maret 1949 menjadi momentum mengenang kembali peran yang ditorehkan tiga tokoh besar Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Jenderal Besar Sudirman hingga Letkol Soeharto. Peristiwa Kemusuk yang menjadi simbol perlawanan rakyat Yogyakarta melawan kolonialis Belanda hingga serangan 1 Maret seolah menjadi takdir sejarah bagi Letkol Soeharto hingga menjadi Jenderal Besar.
Peringatan serangan umum 1 Maret yang digelar di Memorial Museum Jenderal Besar Soeharto Desa Kemusuk Kabupaten Bantul Yogyakarta berlangsung menarik dan memompa kembali semangat nasionalisme pada Selasa 28 Februari 2023.
Seminar nasional mengangkat tema “memaknai peristiwa Kemusuk- Somenggalan dalam peringatan serangan Oemoem 1 Maret 1949”.
Indonesia Time To Speak Up 2023, Event Grees dari Bali untuk Indonesia Bangkit
Salah satu pembicara Dosen Universitas Pertahanan Kolonel Inf Kusuma SP mengungkapkan, Peristiwa Kemusuk yang menimbulkan jatuhnya ratusan korban jiwa, layak didorong agar mendapat pengakuan karena telah menjadi simbol perlawanan menegakkan kedaulatan Indonesia.
Tanpa adanya tragedi Kemusuk, maka tidak akan ada terjadi Serangan Umum 1 Maret 1949 yang terus diperingati.
Pada bagian lain, alumnus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini menyebut ketokohan Soeharto yang merupakan anak kesayangan Panglima Besar Sudirman, merupakan takdir sejarah.
Disaksikan Gubernur Bali, ISI Denpasar Luluskan 7 Doktor Seni dan Ratusan Sarjana