Perkonas Kemenkes 2021 merupakan upaya dalam meramaikan bali./DokKemenkes Bali. |
Badung – Pertemuan Koordinasi Nasional Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan (Perkonas) 2021 yang mengambil tempat di Bali merupakan upaya kembali ‘meramaikan’ Bali.
“Kemenkes selama ini memberikan motivasi luar biasa kepada kami untuk terus berupaya keras menangani pandemi covid-19 dan acara ini sangat penting untuk kembali ‘meramaikan’ Bali,” tutur Sekda Dewa Indra dalam pembukaan Perkonas Kementerian Kesehatan 2021 di The Trans Resort and Hotel, Seminyak, Badung dilansir dari siaran pers Selasa (28/9/2021).
Sekda Dewa Indra yang hadir mewakili Gubernur Bali Wayan Koster juga menyebut dampak pandemi yang sedemikian mengganggu terutama bagi perekonomian Bali yang lebih dari 50 persen tergantung pada sektor pariwisata.
“Pandemi selama lebih dari satu setengah tahun ini dirasakan sangat mengganggu perekonomian Bali, menimbulkan turbulensi terdahsyat di sektor pariwisata. Mulai Hotel, restoran maskapai, hingga souvenir kerajinan rakyat kena imbas,” tukasnya.
“Untuk itu adanya simpati pihak kementerian dan pemerintah pusat yang mengarahkan agar bisa melaksanakan acara di Bali tentu sangat membantu,” imbuhnya.
Dirinya juga memberikan apresiasi tinggi kepada pihak Poltekkes terutama di Bali yang telah turut aktif membantu penanganan pandemi covid-19, di segala lini.
“Mulai dari tracing, penanganan pasien hingga vaksinasi tenaga terampil dari Poltekkes hadir membantu kita,” pujinya.
Dalam kesempatan sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno selaku keynote speaker secara daring menitikberatkan pada upaya -upaya persiapan pembukaan Bali kembali, dimana wisata kesehatan jadi salah satu sektor prioritas.
“Kita menyusun program-program dengan kolaborasi kementerian dan lembaga terkait. kita dorong terus agar Bali dan pariwisatanya bisa kembali bersemi,” tandas Menparekraf.
Dilanjutkannya, menurut data Bloomberg sejumlah 1,2 juta pasien asal Indonesia ‘berbelanja’ layanan kesehatan di luar negeri yang nilainya setara 2 miliar US dollar.
Ini peluang untuk mengambil pasar tersebut karena pelayanan RS kita berkualitas.
“Dengan terbatasnya perjalanan ke luar negeri saat ini, dengan dukungan kualitas SDM kita yang kompetitif dengan negara lain plus keunggulan di keramahtamahan kita optimis bisa mengembangkan sektor wisata kesehatan,” urai mantan Wagub DKI Jakarta ini.(Miftach Alifi)