
Amlapura – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini
 Koster menghadiri kegiatan penanaman perdana pisang cavendish di Desa Nongan,
 Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Minggu (27/12).
Meski diguyur hujan deras, istri Gubernur Bali ini tetap antusias hadir untuk
 memberikan semangat dan motivasi kepada warga Desa Nongan, khususnya Kelompok
 Wanita Tani (KWT) Taman Sari Desa Nongan.
Pada kesempatan ini, Ny Putri Koster menyatakan menyambut baik pengembangan
 pertanian di Desa Nongan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Wanita yang biasa disapa Bunda Putri ini menilai Bali mestinya tidak hanya
 kuat dalam bidang pariwisata, tapi juga sektor pertanian dan kerajinan.
 Menurutnya, segitiga ini harus kuat untuk saling menopang perekonomian Bali
 saat pariwisata terpuruk.
“Tentu saja harus didukung oleh keuletan, kegigihan dan semangat masyarakat,”
 ujarnya. Seniman multitalenta ini mengatakan Kelompok Wanita Tani harus
 diperkuat karena para perempuan menjadi garda terdepan saat pandemi.
“Harus dibuatkan sistemnya dari hulu ke hilir. Agar jangan sampai disuruh
 menanam, tapi bibit tidak ada, pemasarannya juga kemana. Semua harus dikawal,”
 kata Bunda Putri.
Bunda Putri yang getol mempromosikan konsumsi produk pertanian lokal berharap
 Bumdes ikut berperan dalam menjaga hasil pertanian agar harganya tidak anjlok.
“Selain untuk keperluan sendiri seperti digunakan pada upacara adat, juga bisa
 dijual. Kemana akan menjual, siapa yang akan memfasilitasinya, ini harus
 diperhatikan agar harga hasil panen tidak dipermainkan tengkulak. Saya sangat
 berharap, hasil pertanian harus memberikan kesejahteraan kepada petani,” pinta
 Putri Koster.
Menurut Pengagas Festival Seni Bali Jani ini, di sinilah kehadiran pemerintah
 untuk membuatkan sistemnya dari hulu ke hilir agar pertanian berdaya guna dan
 mampu memberikan kesejahteraan kepada petani.
Perbekel Desa Nongan, Wayan Daging mengatakan penanaman pisang cavendish
 sangat menjanjikan. Selain kualitas bagus, kaya akan gizi, pisang ini juga
 dapat dijadikan bahan untuk upacara adat.
“Selama ini kebutuhan pisang lebih banyak didatangkan dari luar Bali. Petani
 Nongan ingin mengisi kebutuhan tersebut,” ujarnya. Pada kesempatan ini Ny
 Putri Koster juga mengingatkan, pentingnya disiplin protokol kesehatan selama
 pandemi.
“Ekonomi tetap jalan, protokol kesehatan juga jalan,” ujar Ny Putri Koster.
 Selain berdialog dengan warga Ny Putri Koster juga menyerahkan bingkisan dan
 membagikan pamflet kepada warga. (ahs)
 
 
 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 