Pada saat mengendarai sepeda motor, pastikan tubuh dalam keadaan sehat, fit dan bisa berkonsentrasi penuh pada saat berkendara.
Kelelahan yang menyebabkan kantuk, emosi yang tidak terjaga, dan juga tidak patuh rambu lalu lintas di jalan raya juga merupakan salah satu factor diri sendiri
Kedua, potensi bahaya dari kendaraan.
Kendaraan yang digunakan, bisa jadi pemicu kecelakaan. Hal ini sering terjadi karena kurangnya kesadaran pengendara untuk secara rutin melakukan perawatan kendaraan pada bagian-bagian yang krusial untuk keselamatan, misalnya sistem pengereman atau kendaraan yang dimodifikasi tidak sesuai dengan peraturan berkendara sehingga sangat bahaya bagi pengendara motor.
Dua Wakil Bali Raih Piala Kontes Layanan Honda Nasional KLHN Tahun 2023
Ketiga, faktor lingkungan seperti kondisi jalan yang tidak diketahui, kondisi cuaca seperti kabut yang sering turun di daerah pegunungan, ataupun kondisi hujan yang menjadikan jalanan lebih licin. Faktor ini susah diprediksi.
PIC Safety Riding & Community Promotion Astra Motor Bali, Ngurah Iswahyudi mengatakan meningkatkan kemampuan prediksi bahaya dan juga menguatkan teknik berkendara penting bagi figur keselamatan apalagi siswa-siswa yang jiwa mudanya masih bergejolak.
“Kesadaran kolektif pada generasi muda terutama Gen Z harus terus dikembangkan sehingga bisa menjadi figur lebih aktif, kreatif, dan efektif dalam membangun budaya berkendara aman dan nyaman yang juga Sejalan dengan program Sinergi Bagi Negeri.
Semangati Orangtua Anak Autisme, Pesan Cinta dan Harapan Film Joshua Tree Disambut Hangat Masyarakat Bali
Pihaknya ingin Gen Z bisa menjadi bagian aktif dari upaya konstruktif mengedukasi keselamatan berkendara di Tanah Air.
Tentu dengan bekal kompetensi dan keterampilan yang teruji,”ungkap Iswahyudi.***