Perkuat Fondasi Bilateral, Wakil Dubes Australia Dorong Perluasan Jaringan Riset dan Pertukaran Pelajar di UII

Wakil Dubes Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, menekankan kolaborasi pendidikan dan antarwarga memperkuat hubungan RI-Australia.

18 Oktober 2025, 09:42 WIB

Yogyakarta – Wakil Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, menekankan pentingnya kolaborasi pendidikan dan hubungan antarwarga sebagai fondasi utama dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Australia.

Penekanan ini disampaikan saat kunjungannya ke Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta pada Kamis (17/10/2025).

Kedatangan Gita Kamath disambut Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., yang mengapresiasi perhatian konsisten Kedubes Australia terhadap institusi pendidikan di Indonesia.

Dalam kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa, Gita Kamath menyatakan kehormatannya dapat berkunjung ke UII, salah satu universitas tertua di Indonesia, dan secara khusus memuji peran unik UII yang telah lebih dari satu dekade menjalankan program studi Australia di tingkat sarjana.

Menurutnya, program semacam ini sangat krusial untuk memperkuat saling pemahaman antara masyarakat kedua negara.

Gita menegaskan sebagai negara tetangga dan sahabat, kerja sama universitas merupakan jembatan penting untuk mempererat persahabatan kedua bangsa, dengan Yogyakarta memiliki peran strategis sebagai jembatan yang memperkuat saling pengertian tersebut.

Sementara itu, Rektor UII, Fathul Wahid, memaparkan kemitraan panjang yang telah terjalin antara UII dan Australia di berbagai bidang, mulai dari pertukaran pelajar melalui program seperti New Colombo Plan hingga riset akademik.

Fathul berharap kunjungan Gita Kamath kali ini dapat membuka babak baru dalam memperluas jaringan kolaborasi antarperguruan tinggi Indonesia-Australia.

Selain kegiatan akademik, Gita Kamath juga mengisi rangkaian kunjungannya di Yogyakarta (16–19 Oktober 2025) dengan menghadiri konser kolaboratif musik Australia-Indonesia, bertemu dengan Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, serta berdialog dengan pegiat sosial mengenai program INKLUSI (Kemitraan Australia-Indonesia untuk Masyarakat Inklusif) yang mendukung kesetaraan kelompok rentan.***

Berita Lainnya

Terkini