Permintaan Properti Komersial Bali Melonjak: Indeks Permintaan Tumbuh 4,18 Persen

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menjelaskan salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan harga properti komersial adalah meningkatnya permintaan properti.

2 Maret 2025, 04:43 WIB

Denpasar – Pasar properti komersial Bali mencatat pertumbuhan fantastis di triwulan IV 2024! Bayangkan, harga properti melonjak 8,46% dalam setahun, dengan IHPC mencapai 122,13.

Ini terutama didorong oleh kenaikan harga sewa ritel sebesar 14,70% dan apartemen sebesar 8,03%.

Sektor hotel dan perkantoran pun tak ketinggalan, dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 8,36% dan 5,06%.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menjelaskan salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan harga properti komersial adalah meningkatnya permintaan properti di Provinsi Bali.

Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan Indeks Permintaan Properti sebesar 4,18% (yoy) pada triwulan IV 2024.

“Peningkatan permintaan properti ini terutama terjadi pada permintaan sewa ritel dan sewa perkantoran, dengan masing-masing peningkatan sebesar 38,68% dan 23,94%,” sebutnya dalam keterangan tertulis Jumat 28 Februari 2025.

Sejalan dengan hal tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali lapangan usaha Real Estate pada triwulan IV 2024 yang juga tumbuh sebesar 2,42% (yoy).

Pertumbuhan Indeks Pasokan Properti Komersial menunjukkan angka yang lebih rendah dari triwulan sebelumnya, yaitu sebesar 2,32% dibandingkan 3,08%. Adapun pertumbuhan pasokan ini didorong oleh pertumbuhan pasokan dari kategori properti apartemen dan ritel.

Dalam upaya mendukung pertumbuhan properti yang berkualitas, Bank Indonesia terus mendorong penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan. Upaya ini dilakukan melalui penguatan kebijakan makroprudensial, salah satunya adalah penguatan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Selain itu, Bank Indonesia juga melakukan pemantauan harga pasokan dan permintaan properti yang akurat. ***

Berita Lainnya

Terkini