Persaudaraan Tani-Nelayan Apresiasi Pembongkaran Pagar Laut di Pesisir Tangerang

18 Januari 2025, 10:16 WIB

Jakarta – Sekretaris Jenderal Persaudaraan Tani-Nelayan Indonesia (PETANI), Darmawan menyampaikan apresiasi atas langkah pemerintah membongkar pagar laut yang sempat menghebohkan masyarakat pesisir di Tangerang.

Menurutnya, tindakan ini menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan masyarakat pesisir dan lingkungan hidup.

“Kami mendukung pembongkaran pagar laut tersebut, tetapi persoalan ini tidak bisa berhenti di situ saja. Ada persoalan substansial yang harus diusut tuntas, yaitu siapa yang memasang pagar itu, dari mana sumber modalnya, dan apa motif di balik pemasangan pagar tersebut,” tegasnya dalam pernyataan tertulis yang diterima wartawan (18/1).

Ia mengungkapkan, berdasarkan informasi yang berkembang di masyarakat, banyak yang menduga pemasangan pagar laut tersebut merupakan langkah awal dari proyek reklamasi yang bersifat ilegal. Jika benar demikian, maka hal ini menjadi ancaman serius bagi lingkungan dan kehidupan para nelayan yang bergantung pada kawasan pesisir untuk mencari nafkah.

“Pemagaran laut ini bukan hanya melanggar hak akses masyarakat pesisir terhadap sumber daya laut, tetapi juga berpotensi merusak ekosistem pesisir yang sangat penting bagi keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.

Darmawan juga menekankan pentingnya transparansi dalam mengusut kasus ini.

“Pemerintah tidak hanya menertibkan pagar-pagar yang sudah terlanjur dibangun, tetapi juga mengungkap pihak-pihak yang berada di baliknya”, tegasnya.

Menurutnya, jika tindakan ini terbukti sebagai bagian dari proyek reklamasi ilegal, maka semua pihak yang terlibat harus bertanggung jawab secara hukum.

“Jangan sampai ada kesan bahwa pemerintah hanya bertindak pada permukaan masalah. Harus ada tindakan nyata untuk menghentikan proyek-proyek ilegal seperti ini, termasuk menindak tegas pelakunya,” katanya.

Lebih lanjut, ia menilai bahwa keberadaan pagar laut tersebut telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat pesisir.

“Para nelayan kehilangan akses terhadap wilayah tangkapan ikan mereka, sementara warga setempat merasa terancam oleh kemungkinan adanya proyek reklamasi yang akan menggusur mereka”, ungkapnya.

Ia juga menyayangkan terhadap upaya oknum melakukan pemagaran laut di pesisir Tangerang yang berimbas pada kelompok nelayan.

“Masyarakat pesisir, terutama para nelayan, adalah kelompok yang sangat rentan. Keberadaan pagar laut ini jelas menunjukkan bahwa ada pihak-pihak yang tidak peduli terhadap kesejahteraan mereka. Kita tidak bisa membiarkan ini terus terjadi,” imbuhnya.

Ia juga mengajak masyarakat luas untuk terus mengawal kasus ini agar tidak terjadi lagi tindakan serupa di masa mendatang.

“Kita harus bersama-sama menjaga pesisir kita dari eksploitasi yang tidak bertanggung jawab. Lingkungan hidup adalah warisan yang harus kita lindungi, bukan untuk dirusak demi kepentingan segelintir pihak,” pungkasnya.***

Berita Lainnya

Terkini