Denpasar – Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, melalui Fuel Terminal (FT) Sanggaran, memperluas program pemberdayaan penyandang disabilitas mental dengan meluncurkan usaha cuci motor salju.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program Skizopreneur, yang dirancang untuk membantu Orang dengan Skizofrenia (ODS) menjadi lebih mandiri dan berdaya.
Peluncuran program ini, yang bertepatan dengan bulan kemerdekaan Republik Indonesia, dilakukan dalam sebuah seremoni di Rumah Berdaya Denpasar pada Rabu (20/8/2025).
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, serta perwakilan dari Dinas Provinsi Bali, Dinas Kota Denpasar, Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) Bali, dan Yayasan Dompet Sosial Madani.
Program Skizopreneur sendiri telah berjalan sejak tahun 2022, dimulai dengan kegiatan pelatihan dan produksi dupa. Kini, dengan penambahan usaha cuci motor, program ini menjadi wujud nyata dari rehabilitasi psikosial yang berfokus pada pengembangan keterampilan, pemberdayaan ekonomi, dan peningkatan rasa percaya diri para penyintas.
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menyebut Skizopreneur sebagai salah satu program inklusi unggulan yang mampu mendorong kemandirian wirausaha penyintas skizofrenia.
“Program ini membantu menghapus stigma negatif, menciptakan aktivitas yang bermakna, serta mendorong inklusi sosial yang lebih luas,” ujarnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty, melaporkan bahwa Rumah Berdaya kini telah berkembang menjadi pusat kreativitas bagi 27 orang penyintas yang aktif terlibat.
Tempat ini tidak hanya menjadi ruang rehabilitasi, tetapi juga menarik perhatian akademisi, komunitas, dan perguruan tinggi dari dalam maupun luar negeri untuk belajar dan berkolaborasi.
“Rumah Berdaya Denpasar telah menjadi contoh praktik baik pemberdayaan sosial berbasis komunitas yang mampu memberikan dampak luas bagi masyarakat,” jelas I Gusti Ayu Laxmy.
Fuel Terminal Manager Sanggaran, Muhammad Riduansyah, menambahkan harapannya agar program ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas. “Kami percaya setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya. Melalui Skizopreneur, kami ingin membuktikan bahwa ODS mampu mandiri, produktif, dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” ungkapnya.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menegaskan komitmen perusahaan dalam melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berdampak nyata.
Menurutnya, program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek pengentasan kemiskinan, pekerjaan layak, dan pengurangan kesenjangan.
Melalui Skizopreneur, Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk terus memfasilitasi para penyintas skizofrenia agar dapat terlibat langsung dalam kegiatan usaha yang terarah, meningkatkan produktivitas, kemandirian, dan kualitas hidup mereka. ***