Yogyakarta – PT Pertamina (Persero) secara resmi mengumumkan para pemenang ajang Pertamuda Seed and Scale 2025, menandai komitmen serius perusahaan untuk memitigasi risiko energi masa depan melalui inkubasi startup berbasis teknologi.
Program yang merayakan lima tahun eksistensinya ini tidak hanya memberikan pendanaan awal, tetapi juga menjanjikan akses go-to-market global bagi para inovator terpilih.
Pengumuman ini menobatkan TOP 3 Pemenang dari tiga kategori vital bagi pengembangan bisnis energi: Early Stage Startup, Energy Optimization, dan Energy Future.
Ini bukan akhir dari perjalanan kalian, tapi justru awal untuk menciptakan inovasi-inovasi baru.
“Kobarkan energi inovasi tanpa henti, dan buktikan bahwa generasi muda Indonesia mampu tampil di panggung dunia,” ujar Rifky Rakhman Yusuf, VP Stakeholder Relation Management PT Pertamina (Persero).
Tahun ini, Pertamuda berfokus pada pencarian ide bisnis yang memiliki potensi untuk diintegrasikan ke dalam ekosistem bisnis Pertamina Group, bahkan untuk dimanfaatkan dalam operasional harian.
Hal ini sejalan dengan strategi Pertamina yang mendukung program Asta Cita Pemerintah Prabowo – Gibran dalam mengakselerasi transformasi dan mencapai ketahanan energi nasional.
Inovasi yang muncul sangat beragam, mulai dari solusi efisiensi operasional hulu migas hingga teknologi energi baru yang rendah emisi.
Institut Teknologi Bandung (ITB) menunjukkan dominasi akademis dengan menyumbang dua tim pemenang, sementara kampus-kampus unggulan lain seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga berhasil menempatkan wakilnya di jajaran Top 3.
Dukungan pasca-kompetisi menjadi kunci pembeda ajang ini. Para pemenang akan menerima dukungan lanjutan berupa mentoring bisnis intensif, akses ke jejaring industri Pertamina, dan peluang kolaborasi langsung.
Poin krusialnya, Top 3 dari masing-masing kategori akan memperoleh akses ke Overseas Business Program. Program ini dirancang untuk:
Membekali wirausahawan muda dengan pemahaman bisnis global.
Memperkuat kapasitas scale-up usaha.
Mempersiapkan ide bisnis agar siap go-to-market di pasar internasional.
Dalam pandangan Dirjen Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek, Fauzan Adziman, inovasi harus didukung narasi bisnis yang kuat, yang disingkat STORY.
“Kekuatan sebuah brand tidak hanya terletak pada fungsinya, tetapi juga pada kisah dan nilai yang dibawanya. Ini adalah kunci untuk membangun narasi produk yang kuat,” jelas Fauzan.
Melalui pendekatan ini, Pertamina tidak hanya mencetak inventor, tetapi juga investor masa depan di sektor energi, memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat inovasi energi di Asia Tenggara sejalan dengan target transisi energi nasional.***
 
 

 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 