Pertumbuhan militer China membuat khawatir militer AS / Ilustrasi Dok. Pixabay Image by David Mark |
Washington – Pertumbuhan militer China yang pesat dan dipandang mampu mengembangkan rudal berkemampuan nuklir memicu banyak kekhawatiran Washington.
Sebuah Gambar satelit yang ditangkap Maxar Technologies pada hari Minggu menunjukkan China membangun tiruan kapal induk AS dan satu kapal perusak di area militer.
Disaat ketegangan meningkat di laut China Selatan, pertumbuhan dan peningkatan pesat militer Beijing telah menimbulkan kekhawatiran bahwa China siap untuk berkonfrontasi dengan Amerika.
“Kami melihat salah satu pergeseran terbesar dalam kekuatan geo-strategis global yang telah disaksikan dunia,” kata Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley.
Mark Milley menyampaikan hal itu pada hari Rabu, saat berbicara tentang kemajuan militer China saat ini dalam diskusi forum keamanan yang disiarkan NBC News, dikutip dari Sputnik 9/11/2021.
“Mereka jelas menantang kami secara regional dan aspirasi mereka adalah untuk menantang Amerika Serikat secara global,” kata Milley.
Kemajuan China tersebut termasuk soal uji coba rudal hipersonik, pengembangan senjata nuklir, kemajuan ruang angkasa dan cyber, serta ancamannya terhadap Taiwan.
Bulan ini Pentagon menyampaikan Laporan Tahunan kepada Kongres AS yang menyatakan China mengembangkan kekuatan nuklirnya jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan pejabat AS setahun lalu.
Selama forum diskusi, Jenderal Mark Milley menyebut peluncuran itu sebagai indikasi gambaran yang jauh lebih luas tentang kemampuan militer China.
“Hari ini, China memiliki kemampuan di ruang angkasa dan cyber, darat, laut, udara, bawah laut, dan mereka jelas menantang kami secara regional,” kata Milley.
“Jadi kami memiliki kasus di sini tentang sebuah negara yang menjadi sangat kuat, yang ingin merubah tatanan internasional untuk kepentingan mereka.” tambahnya.
“Itu akan menjadi tantangan nyata selama tahun mendatang. Dalam sepuluh, dua puluh tahun ke depan. Itu akan sangat signifikan bagi Amerika Serikat,” jelas Panglima militer tertinggi AS ini.
Sementara itu Presiden Joe Biden menekankan dia tidak berniat memulai perang dingin baru dengan China setelah Sekjen PBB Antonio Guterres meminta kedua negara untuk menghindari dinamika permusuhan yang bergejolak pada bulan September.
Joe Biden lebih lanjut mengecam konflik militer dan menekankan pentingnya bekerja sama.
Sebelumnya Juru bicara Kementerian China Zhao Lijian membantah klaim tentang kemampuan nuklir China setelah adanya laporan uji coba rudal hipersonik berkemampuan nuklir awal tahun ini.
Dia bersikeras itu hanyalah tes rutin pesawat ruang angkasa yang mengkaji penurunan biaya operasionalnya berikut temuan metode yang lebih baik bagi manusia untuk bepergian ke luar angkasa. (fda)