|  | 
| Petugas Perumda Tirta Amertha Buana (TAB) tengah memperebaiki pipa air yang putus | 
Tabanan – Hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Tabanan, Bali
 belakangan ini mengakibatkan bencana alam berupa banjir dan tanah longsor di
 sejumlah wilayah di Kabupaten Tabanan.
Akibat adanya bencana alam tersebut, sejumlah pipa air milik Perumda Tirta
 Amertha Buana (TAB) Tabanan di sejumlah titik putus sehingga pendistribusian
 air bersih terganggu.
Kabag Humas Perumda TAB Tabanan Budi Gunawan didampingi Kasubag Humas TAB
 Tabanan I Wayan Agus Suanjaya mengungkapkan hal itu saat berbincang santai
 dengan wartawan, Senin (12/10/2020).
Menurut Budi Gunawan, Perumda TAB Tabanan hampir di seluruh unit pelayanan
 Perumda TAB mengalami gangguan pendistribusian air kepada pelanggan. “Hanya
 unit pelayanan di Baturiti yang saat ini belum ada laporan kerusakan,”
 katanya.
Ditambahkan, dari hasil pendataan gangguan yang ada, gangguan terparah terjadi
 di Unit Pelayanan Kerambitan dikarenakan pompa di IPA Telaga Tunjung tidak
 bisa bekerja selama 6-8 jam akibat banjir.
Demikian juga rumah pompa di sumber Batuaji juga tenggelam akibat volume air
 yang tinggi. Pipa di jembatan Yeh Malet juga putus karena tergerus tanah
 longsor. Begitu juga pipa distribusi di daerah Serampingan yang putus akibat
 terkena tanah longsor.
“Hal ini menyebabkan sekitar 8.000 pelanggan di wilayah Unit Kerambitan di
 daerah Tangguntiti, Braban dan sekitarnya mengalami gangguan,” katanya
 berterus-terang.
Disebutkan gangguan juga terjadi di Unit Pelayanan Bajera, pompa di IPA
 Lalanglinggah dan IPA Antap juga tidak bisa bekerja 6-8 jam. Kemudian Unit
 Pelayanan Penebel, gangguan terjadi di sumber Riang Gede karena banjir pipa
 mengalami gangguan.
Sementara untuk Unit Pelayanan Kota, gangguan terjadi di Lembah Sanggulan
 daerah barat Terminal Kediri karena adanya pipa 6 yang terputus akibat
 tergerus jalan longsor.
Selain itu, pipa di IPA Nyanyi juga sempat tidak bisa berfungsi akibat volume
 air yang tinggi dan pipa di Jembatan Abiantuwung juga terputus. Terakhir di
 Unit Pelayanan Penebel juga terdataada dua pipa air yang terputus akibat tanah
 longsor.
“Meski mengalami gangguan di sejumlah unit pelayanan, secara bertahap
 kerusakan yang ada tersebut sudah kami perbaiki. Beberapa sudah bisa berfungsi
 normal, namun di sejumlah wilayah belum bisa berfungsi normal karena masih
 dalam proses perbaikan,” paparnya.
Terkait adanya gangguan tersebut, Budi Gunawan atas nama Perumnda TAB Tabanan
 meminta maaf dan permakluman para pelanggan karena ganguan diakibatkan oleh
 faktor alam yang sulit diprediksi.
“Selain tetap berupaya memperbaiki pipa yang putus dan bocor, kami juga
 mengoperasikan mobil tanki air memberikan bantuan air bersih kepada
 pelanggan yang memerlukannya seperti di barat terminal Kediri,” katanya.
Kasubag Humas TAB Tabanan Wayan Agus Suanjaya menambahkan, khusus di Lembah
 Sanggulan wilayah barat terminal Kediri, pipa air yang putus akibat jalan
 longsor panjangnya sekjitar 20 meter.
Sementara waktu sudah dilakukan pemasangan valve agar sementara waktu bisa
 mengalirkan air ke para pelangan meski kurang optimal. “Kami sudah
 lakukan pemasangan pipa besi untuk pengganti pipa yang putus. Mudah-mudahan
 pelayanan distribusi air akan kembali normal,” katanya. (gus)
 
 
 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 