Rembang – Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah memberikan apresiasi atas upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang dalam meningkatkan minat generasi muda untuk menjadi petani milenial.
Apresiasi ini disampaikan saat kunjungan kerja Komisi B ke Rembang di rumah dinas Bupati Rembang, Abdul Hafidz pada Selasa 4 Januari 2025.
Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan dukungan nyata bagi sektor pertanian, terutama dalam penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz, menyampaikan minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian terus menurun dari tahun ke tahun. Pemkab Rembang berinisiatif untuk mengumpulkan para pemuda dan memberikan pemahaman bahwa bertani dapat menjadi profesi yang menjanjikan.
Abdul Hafidz, menyampaikan harapannya agar Komisi B DPRD Jawa Tengah dapat memberikan dukungan terhadap sektor pertanian di wilayahnya.
Bupati Hafidz menekankan pentingnya ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, seperti alat dan mesin pertanian (alsintan) modern, untuk mendukung minat generasi muda terhadap pertanian. Ia berharap dukungan dari Komisi B dapat meningkatkan ketersediaan alsintan modern, sehingga petani dapat bekerja lebih efisien dan produktif.
“Supaya petani kita betah dan merasakan manfaatnya, maka bantuan dari Komisi B sangat dibutuhkan,” ujar Bupati Hafidz dikutip dari laman rembangkab.go.id.
Ia menambahkan bahwa jika potensi yang ada tidak didukung dengan sarana yang memadai, hasilnya tidak akan optimal. Oleh karena itu, ia berharap Komisi B dapat mengalokasikan anggaran untuk sektor pertanian.
Sri Hartini, menyatakan ketertarikannya terhadap program petani milenial yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang. Menurutnya, program ini selaras dengan upaya Presiden Prabowo dalam menjadikan Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional.
“Saya tertarik dengan konsep petani milenial ini,” ujar Sri Hartini. Ia menekankan generasi muda yang tertarik pada pertanian membutuhkan dorongan, dukungan, dan fasilitas yang memadai. Terlebih lagi, pemerintah memiliki program optimalisasi lahan yang dapat dimanfaatkan.
Pihaknya mendorong Pemkab Rembang untuk menyampaikan kebutuhan mereka terkait program petani milenial, baik kepada Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah maupun langsung ke kementerian terkait. Hal ini bertujuan agar program tersebut dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi generasi muda serta sektor pertanian di Jawa Tengah.
Sri Hartini, menekankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang memiliki peran krusial dalam mengubah pandangan generasi muda terhadap profesi petani. Menurutnya, bertani saat ini bukan lagi identik dengan kemiskinan, melainkan sebuah peluang untuk mencapai kesejahteraan.
“Jika para milenial bisa diyakinkan bahwa bertani bukan lagi simbol kemiskinan seperti di masa lalu, maka regenerasi petani bisa berjalan lebih optimal,” ujar Sri Hartini.
Ia menambahkan Kementerian Pertanian telah meluncurkan program Petani Milenial yang menawarkan insentif serta akses ke teknologi modern, sehingga dapat menarik minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian. ***