Piala Dunia U-20, Jadi Memontum Kebangkitan Kepariwisataan Bali

Denpasar – Pelaksanaan sepak bola Piala Dunia U-20 yang rencananya
bakal digelar pada Mei 2021 mendatang akan menjadi momentum bagi bangkitnya
kepariwisataan Bali.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali siap memberikan dukungan penuh demi
lancarnya pelaksanaan hajatan olahraga bergengsi tersebut.

Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan itu saat mengikuti Sosialisasi Renovasi
Venue Utama dan Lapangan Latihan Piala Dunia U-20 di Provinsi Bali melalui
daring di Denpasar, pada Kamis (24/9/2020).

Dipilihnya Bali sebagai salah satu tuan rumah, smua itu tidak terlepas dari
Bali yang merupakan destinasi wisata dunia, dan merupakan salah satu program
di bidang kepariwisataan yang akan kami kembangkan ke depan yang berkaitan
dengan keolahragaan atau sport tourism,.

Selama ini kepariwisataan di Bali hanya didasarkan pada hal-hal yang berkaitan
dengan objek wisata, dan budaya sebagai andalan utamanya. 

Maka untuk pengembangan ke depan dibutuhkan inovasi dengan modal nama Bali
yang sangat dikenal dunia. Untuk itu, branding Bali tersebut perlu dijadikan
sebagai satu pendorong untuk menyelenggarakan berbagai event nasional dan
internasional di Pulau Dewata.

“Kita sudah pengalaman selama ini melaksanakan berbagai event berskala
internasional, seperti pelaksanaan IMF-World Bank yang dilaksanakan tahun 2018
lalu. 

“Itu dapat kita kelola dengan baik, dan kalau dilaksanakan di Bali itu minat
pesertanya cukup tinggi yang ikut berpartisipasi dalam setiap event-event
internasional. 

Itulah sebabnya, Koster membahas hal ini dengan Ketua Umum PSSI Muhammad
Iriawan, dan astungkara telah memutuskan bersama FIFA menjadikan Bali sebagai
tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20.

Nantinya tidak hanya untuk kepentingan Piala Dunia U-20 saja, namun ke
depannya juga untuk kepentingan event internasional lainnya.

Koster berterima kasih kepada Menteri PUPR dan juga Menpora yang telah
memberikan dukungan penuh terhadap persiapan untuk penyelenggaraan Piala Dunia
U-20 di Provinsi Bali

Diakui Koster, Bali yang saat ini bergantung pada sektor pariwisata sangat
merasakan dampak pandemi Covid-19. Akibat pandemi pertumbuhan ekonomian Bali
mengalami kontraksi hampir 11% pada triwulan kedua.

“Bali sangat tergantung dari kepariwisataan, di masa pandemi ini
kepariwisataan di Bali sedang mengalami permasalahan besar. Sangat terpukul,
kemarin di triwulan kedua pertumbuhan ekonominya mengalami kontraksi hampir 11
persen. Dan mudah-mudahan di triwulan ketiga dan keempat bisa lebih
dikendalikan menjadi lebih baik,” terangnya.

Oleh karena itu, ia berharap Piala Dunia U-20 sebagai event berskala
internasioanl yang bakal digelar tahun depan itu dapat mendorong dan sekaligus
menjadi momentum pemulihan terhadap pariwisata Bali yang sedang terpuruk.

“Tentu event ini sebagai pendorong bangkitnya perekonomian Bali, dan saat ini
hampir setiap minggu sejumlah kementerian telah menyelenggarakan kegiatan
pertemuan-pertemuan mereka di Bali. Hal ini dilakukan sebagai upaya recovery
untuk Bali,” tambah Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan
Provinsi Bali ini.

Untuk itu, Gubernur Koster mengucapkan terima kasih kepada Menteri PUPR yang
telah memfasilitasi dan membantu sepenuhnya melalui anggaran APBN untuk
renovasi stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar sebagai stadion utama yang akan
dipakai sebagai penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Bali.

Kemudian juga untuk empat lapangan pendukung sebagai tempat latihan yang
terletak di Denpasar (2 lapangan) dan di Kabupaten Badung (2 lapangan).

“Sepenuhnya mendapat dukungan Bapak Menteri PUPR sebagaimana pembicaraan pada
pertemuan beberapa bulan yang lalu. Karena waktu sangat singkat, maka tentu
saja diperlukan satu proses pengerjaan ekstra ketat, tahapan yang cepat.

Namun tetap dalam koridor peraturan perundang-undangan dengan dukungan
administrasi yang baik, supaya segala sesuatunya bisa dikelola secara baik,
dan jangan sampai terjadi masalah di kemudian hari,” ujarnya.

Mantan Anggota DPR RI tiga periode ini berharap pada Oktober ini segala
prosesnya telah selesai, sehingga tahapan pengerjaan paling lambat pada bulan
November sudah mulai berjalan.

“Untuk dukungan teknis dari Bali, pasti saya akan berikan penuh, termasuk juga
hal-hal yang berkaitan dengan perizinan dan urusan-urusan teknis lainnya. Saya
akan tugaskan khusus tim dari Dinas PU, baik di provinsi maupun Kota Denpasar
dan Kabupaten Badung untuk menangani secara khusus agar memperlancar
tugas-tugas dari Kementrian PUPR,” ujarnya.

“Kami berterima kasih karena semuanya sudah dari APBN, lantas kalau sampai
dukungan teknis dan administrasi tidak dikerjakan, itu namanya kebangetan. Dan
saya akan memantau langsung, saya akan mengawasi secara langsung pekerjaan
ini. Karena ini demi nama baik Indonesia di mata dunia,” tegasnya.

Jika ini bisa dikelola dengan baik, ia yakin tidak saja Piala Dunia U-20 yang
akan bisa dijalankan dengan baik tahun 2021 ini, tapi juga ke depan akan bisa
merancang sebuah event yang lebih besar. 

Tidak hanya untuk tingakat U-20, tapi juga Piala Dunia untuk pemain senior.
Hal ini akan menjadi satu agenda penting dalam kaitan memperkuat
kepariwisataan Bali yang tentunya berimbas pada peningkatan kepariwisataan
Indonesia. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini