Pilkada Buleleng Digelar, Golkar Yakin Masyarakat Banyak Pilih Kotak Kosong

14 November 2016, 23:37 WIB

DENPASAR – Partai Golkar berharap putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) bisa menunda pelaksanaan Pilkada Buleleng namun sebaliknya jika pesta demokrasi itu tetap dijalankan diyakini masyarakat akan banyak memilih kotak kosong.

Diketahui, bakal pasangan calon Perseorangan Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (Surya) menolak hasil rapat pleno KPU Buleleng.

Golkar mendorong Paket Sury untuk menggugat keputusan KPU Buleleng ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan melaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

“Kami dukung SURYA gugat ke PTUN dan laporkan ke DKPP,” kata Sekretaris DPD partai Golkar Provinsi Bali I Nyoman Sugawa Korry belum lama ini. Partai Golkar, bersama Demokrat dan PKS merupakan pendukung SURYA.

Gugatan penting, karena rekomendasi Panwaslu Buleleng sebelumnya belum menjawab tuntutan SURYA untuk melakukan verifikasi ulang terhadap pendukungnya.

Pasalnya, sejak awal sudah kami duga rekomendasi Panwaslih hanya jebakan batman belaka. Dua desa yang direkomendasikan, yakni Gerokgak dan  Br. Jawa adalah dua desa yang sudah mereka kunci.

Semua laporan SURYA atas situasi dan kondisi yang terjadi di dua desa itu, pasti direspon dengan teori buying time sampai dengan waktu maksimal sehingga pada akhirnya SURYA tidak punya waktu lagi,” jelasnya.

Dengan kredibilitas DKPP dan hakim PTUN, Sugawa Korry sangat berharap penyelamatan demokrasi dan keadilan untuk SURYA bisa ditegakkan.

Untuk menjamin independensi peradilan di PTUN dan DKPP, wakil ketua DPRD Bali ini menyarankan tim hukum SURYA melaporkan kepada KPK untuk mengawasinya.

“Karena begitu masifnya hambatan dan penjegalan dimana hampir 2700 KTP pendukung SURYA yang lolos verifikasi administrasi tidak tervetifikasi faktual, dan berbagai laporan tim SURYA yang tidak mendapat respon sebagaimana mestinya.

Karena itu untuk mencegah penjegalan demokrasi lebih buruk lagi di Buleleng diharapkan PTUN mengambil keputusan menunda pilkada Bueleleng.

“Jika pilihan terjelek terjadi pilkada di Buleleng tetap dilasanakan (hanya ada calon tunggal masyarakat  Buleleng satukan sikap pilih kotak kosong,” tegas Sugawa yakin. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini