Pimpin Bandara Ngurah Rai, Yanus Suprayogi Merasa Tersanjung

4 Agustus 2016, 19:30 WIB
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Yanus Suprayogi dan istri (foto:istimewa)

KUTA – Mendapat kepercayaan sebagai General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Yanus Suprayogi merasa tersanjung dan siap mengemban amanah baru untuk meningkatkan kinerja di institusi yang dipimpinnya.

Acara serah terima dari pejabat lama Trikora Harjo kepada Yanus digelar di Hotel Patra Jasa Kuta, Badung Kamis (4/8/2016).

Dalam sambutan perpisahannya, Trikora menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakholder yang telah memberikan pelayanan terbaiknya kepada pengguna jasa.

Dia mengaku, berat meninggalkan Bali, namun karena tugas maka bagaimanapun harus dilaksanakan dengan baik.

Sebagai catatan, selama memimpin Bandara Ngurah Rai, berderet penghargaan diraih seperti bandara terbaik ketiga dunia dari Airport Council Internasional kategori penumpang 15-25 Juta pertahun.

Kemudian, The Most Improved Airport di Asia Pacific, Top 35 Inovasi Pelayanan Publik 2016 serta Sertifikasi ISO 9001:2008.

Sementara Yanus yang menggantikan Trikora, bukan orang baru di lingkungan Bandara Ngurah Rai, sebab dia termasuk salah seorang Project Portofolio Analyst.

Dia dan berperan penting dalam keberhasilan perluasan Bandara Ngurah Rai yang selama 1,5 tahun menjadi Pimpinan Proyek Pengembangan Bandara di Pulau Bali itu.

Menurutnya, semua orang tahu Bali sehingga harus berbeda penanganannya dengan bandara lain, bagaimanapun Bali cermin bandara lain, bandara yang hebat di dunia.

“Saya tersanjung sekali dapat peran di sini, saya pernah di Pimpro mengabdikan hidup saya di sini, tentu saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini,” tandas mantan GM Bandara Juanda Surabaya dan Sultan Hasanuddin Makassar itu.

Untuk itu, Yanus akan mengawal Bandara Ngurah Rai, bagaimana bisa mengikuti perkembangan pasar.

Setiap orang tentunya ingin pergi ke Bali kareanya dia meminta dukungan kepada semua pihak termasuk kalangan media agar pelayanan bisa lebih sempurna.

“Saya tidak banyak janji-janji dulu deh,” tandasnya.

Disinggung soal masih banyaknya praktek calo di bandara, Yanus mengakui jika itu sulit dihilangkan. Namun dia akan terus melakukan pendekatan agar bisa mengikuti semua aturan yang ada.

” Calon di mana mana ada, tidak bisa dihilangkan, namun kita bersuaha berikan pencerahan kepada tean teman, agar mereka lewat resmi saja,” sambungnya.

Aturan itu dibuat demi kenyamanan pengguna jasa di bandara.

“Kalau saya menjaanjikan calo tidak ada, waduh sesuatu yang mustahil ya, saya akan berusaha mengurangi,” tutup Yanus. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini