PINTU Hadirkan Crypto Museum Pertama di Coinfest Asia, Tampilkan Tren Investasi Kripto

Pintu Kemana Saja (PINTU), tidak hanya menampilkan Crypto Museum yang edukatif, tetapi juga memaparkan perkembangan positif pasar kripto

22 Agustus 2025, 18:34 WIB

Tabanan – PT Pintu Kemana Saja (PINTU), platform investasi aset kripto terkemuka di Indonesia, berpartisipasi dalam Coinfest Asia 2025, ajang komunitas kripto terbesar di Asia.

PINTU tidak hanya menampilkan Crypto Museum yang edukatif, tetapi juga memaparkan perkembangan positif pasar kripto di Indonesia, menegaskan posisinya sebagai pilihan utama bagi investor.

Dalam sesi media, Chief Marketing Officer (CMO) PINTU, Timothius Martin, menyoroti kemajuan regulasi kripto di Indonesia.

“Posisi Indonesia dari sisi regulasi sangat maju, bahkan berpotensi menjadi role model global,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa adanya bursa kripto CFX, kustodian, dan kliring telah meningkatkan keamanan dan kepercayaan investor.

PINTU mencatat performa yang mengesankan, dengan aplikasi yang telah diunduh lebih dari 10 juta kali per Juli 2025.

Jumlah pengguna yang bertransaksi setiap bulan (Monthly Trade User/MTU) juga mencapaLonjakan ini juga terlihat pada produk Pintu Futures, yang mencatatkan kenaikan volume perdagangan derivatif lebih dari 170% secara bulanan.

“Ini membuktikan PINTU menjadi aplikasi utama untuk masyarakat Indonesia dalam berinvestasi dan trading aset kripto,” tambah Timothius.

Sesi diskusi media juga menghadirkan Co-Founder & CEO IDRX, Nathanael Christian, yang menyoroti urgensi penggunaan stablecoin berbasis Rupiah. Menurutnya, ketergantungan pada Dolar AS dalam transaksi kripto harus diatasi.

“Kami berharap ketergantungan terhadap Dolar AS bisa menurun. Kita perlu segera berkolaborasi dengan regulator dan pelaku usaha untuk memformulasi penggunaan mata uang Rupiah dalam setiap aktivitas kripto. Ini bukan hanya soal kegunaan, tetapi juga kedaulatan Rupiah,” jelas Nathanael.

Sementara itu, Febi Mettasari, seorang Female Web3 Developer, memberikan pandangannya tentang peran komunitas dalam edukasi investasi.

Ia berharap komunitas developer dan builders dapat tumbuh seimbang dengan komunitas trading, sehingga masyarakat tidak hanya fokus pada keuntungan jangka pendek tetapi juga memahami utilitas blockchain.

“Masyarakat harusnya tidak hanya tahu tentang trading, tapi juga bisa memahami penggunaan blockchain untuk hal lain,” tegas Febi.

Acara PINTU di Coinfest Asia 2025 menarik hampir 1.000 pengunjung dan dihadiri oleh para pelaku pasar penting. Timothius Martin menutup acara dengan pesan penting bagi investor.

“Semoga investor dan trader kripto di Indonesia bisa lebih bijaksana, tidak terbawa FOMO. Kami mendukung penuh pengembangan Web3 di Indonesia untuk memperluas use case kripto lebih dari sekadar trading dan investasi,” pungkasnya.***

Berita Lainnya

Terkini