PIRA Bali: Perempuan Bali Jangan Terlena dengan Kegiatan Adat

25 April 2016, 03:30 WIB

Kabarnusa.com
Kaum perempuan di Bali diingatkan agar jangan terlena dengan rutinitas
kegiatan adat namun juga perlu memikirkan bagaimana memperjuangkan
hak-hak mereka

Sekjen Perempuan Indonesia Raya (PIRA) Provinsi
Bali Provinsi Bali Luhde Wardani mengungkapkan, pendidikan menjadi hal
penting bagi perempuan agar memahami haknya.

“Seperti
memperjuangkan hak waris atau ahli waris perempuan Bali dimana kewajiban
seorang istri jangan sampai terlena dengan adat,” katanya dalam seminar
di kantor DPD partai Gerindra provinsi Bali, Minggu (24/4/2016).

Wardani menegaskan, bukan berati penganut feminisme, namun sebagai perempuan Bali tidak serta merta menuntut hak-haknya.

Bukannya lantas mendoktrin mereka tetapi hal yang masih wajar saja.

“Kseteraan yang dimaksud misalnya seperti diberikan ruang untuk pendidikan,” kata Luhde Wardani.

Pendidikan bisa jadi fondasi bagi perempuan untuk terlibat dalam politik.

Pihaknya jauh-jauh hari telah mempersiapkan kader perempuan untuk duduk di legislatif.

Apalagi dengan persyaratan keterwakilan perempuan sebanyak 30 persen di Pemilu.

Tidak muluk-muluk pihaknya mentargetkan agar semua kader PIRA mampu menjadi kader perempuan yang paham berpolitik.

Target
politiknya ada keterwakilan perempuan di legislatif. Semakin
mewarnailah, dengan adanya kuota perempuan, kebutuhan perempuan lebih
terakomodir.

“Jangan sampai setelah di legislatif mereka tidak tahu apa-apa. Diharapkan bisa jauh lebih cerdas dan tidak kuno,” sambungnya.

Intinya 60 persen memberi edukasi ke mereka, mendorong kader perempuan untuk lebih aktif berpolitik. (kto)

Berita Lainnya

Terkini