Pj Gubernur Bali Ikuti Musrenbangnas 2024, Presiden Jokowi Ingatkan Jangan Salah Kelola Fiskal dan Anggaran

Musrenbangnas tahun 2024 dibuka Presidn Jokowi dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 yang mengusung tema ‘Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan

7 Mei 2024, 10:40 WIB

Jakarta– Pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2024 yang juga dihadiri yang Penjabat (Pj) Gubernur Bali S.M Mahendra Jaya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan para kepala daerah agar berhati-hati mengelola fiskal dan anggaran

Pesan penting Kepala Negara disampaikan dalam Musrenbangnas yang diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024) dan disiarkan melalui YouTube Bappenas RI tersebut dibuka langsung Presiden Joko Widodo.

Kata Presiden Jokowi kehati-hatian dalam mengelola fiskal, mengelola anggaran, betul-betul harus hati-hati. Sehingga jangan sampai ada uang serupiah pun meleset dari rencana yang sudah dibuat dan skala prioritas juga harus diperhatikan.

Gaungkan Generasi #Cari_Aman, Grup Astra Bali Edukasi Safety Riding ke Petugas Keamanan

Turut hadir di Musrenbangnas 2024 ini Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Hadir pula jajaran kabinet, kepala daerah, Sekda dan Kepala Bappeda se-Indonesia.

Musrenbangnas tahun 2024 digelar dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 yang mengusung tema ‘Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan’.

Saat ini, kata Presiden Jokowi Indonesia dihadapkan pada situasi yang tidak mudah serta tantangan yang tidak gampang.

Catat Rekor MURI, BI Bali Ajak Pelajar Gaungkan Semangat Cinta Bangga Paham Rupiah

“Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan hanya tumbuh 3,2 persen, serta dampak runtutan dari COVID-19 juga masih terasa sampai sekarang,” kata Jokowi mengingatkan

Lebih lanjut diterangkan, beberapa negara telah masuk pada resesi, misalnya Jepang, Inggris dan beberapa negara Eropa berada pada posisi menuju pada resesi.

Oleh sebab itu, kehati-hatian dalam mengelola fiskal, mengelola anggaran, betul-betul harus hati-hati. Sehingga jangan sampai ada uang serupiah pun meleset dari rencana yang sudah dibuat dan skala prioritas juga harus diperhatikan.

Indosat Catat Peningkatan Trafik Data di Bali dan Nusa Tenggara Capai 34,8 Persen

“Karena sekarang semua negara takut dan sangat ketakutan terhadap beberapa hal, yang pertama harga minyak, yang kedua bunga pinjaman semua pada takut masalah itu. Karena begitu bunga pinjaman naik sedikit saja, beban terhadap fiskal itu akan sangat-sangat besar,” lanjutnya.

“Sekali lagi kita harus hati-hati dalam mengelola setiap rupiah anggaran yang kita miliki,” tambah dia.

Jokowi mengungkapkan, pemerintah Indonesia telah memiliki Rencana Pembangunan Jangka Panjang, bahkan juga sudah memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan masuk ke tahunan masing-masing daerah juga telah memiliki RKP.

Gelar Muswil II, PITI Bali Perkuat Silaturahmi dan Rawat Kebhinekaan

Karenanya, dia meminta agar rencana kerja tersebut atau rencana besar yang telah disusun oleh pemerintah ini harus sinkron. “Oleh sebab itu sinkronisasi itu menjadi kunci.

Contoh telah diberikan, pemerintah pusat membangun bendungan, bangun lagi irigasi primernya, tapi irigasi sekunder irigasi tersier sampai ke sawah tidak dikerjakan, airnya tidak akan sampai ke sawah-sawah yang dimiliki.

“Ini yang namanya tidak sinkron, tidak seirama,” demikian Presiden Jokowi. ***

Berita Lainnya

Terkini