JAKARTA– Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berhasil menempatkan tujuh figur kader NU atau PKB menjadi pemenang dalam Pilkada di Provinsi Jawa Timur.
PKB turut berbahagia, karena semua telah melalui proses pilkada dengan damai, tanpa politik sara dan diselenggarakan dengan demokratis.
“Bagi PKB ketaatan kepada Kiai dan NU merupakan kemutlakan,” tutur Ketua Desk Pilkada DPP PKB Daniel Johan dalam rilis Jumat 29 Juni 2018.
Ketaatan kepada mereka merupakan pengejewantahan nilai-nilai perjuangan PKB yang mutlak dijunjung tinggi oleh semua kader PKB.
Bagi PKB, menjalankan titah dan amanah para kiai untuk mencapnkan calon kepala daerah yang direstui para Kiai dan NU merupakan hal yang utama.
Karenanya dalam Pilkada 2018 ini PKB mendelegasikan kader-kader NU terbaik sesuai dengan petunjuk dan arahan para Kiai. PKB percaya restu para Kiai dan NU jauh lebih penting dibanding lainnya.
PKB menyampaikan Rasa Bangga dan Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Relawan dan simpatisan PKB, Kader PKB, Pengurus Ranting PKB, PAC, DPC dan DPW seluruh Indonesia yang menggelar Pilkada.
Sungguh Kerja keras dedikasi dan perjuangan yang dilakukan untuk memenangkan pasangan yang disusung PKB sangat membanggakan.
Kami Juga menyampaikan Terimaksih atas dukungan doa support yang telah diberikan keluarga Besar NU, Banom dan seluruh Pengasuh Pondok Pesantren, para Romo kiai, Masyayikh dan Para Muharrik Perjuangan yang siang malam teleh melakukan segala hal untuk bisa memenangkan pasangan caon yang diusung PKB.
“Kami sampaikan bahwa pada Pilkada di Jawa Timur, PKB berhasil memenangkan 7 Kabupaten/Kota yang merupakan kader-Kader terbaik NU-PKB,” sambungnya.
Dicontohkan, Kabupaten Bojonegoro (Ana Muawwanah), Kabupaten Pamekasan (Badrut tamam), Kab Lumajang (Thoriqul Haq) Kota Probolinggo (Habib Hadi) Kab Pasuruan (Irsyad Yususf). Selain itu PKB juga memenangkan pilbup Kab Nganjuk dan Kota Madiun.
Ada fakta menarik yang muncul dalam Pilkada ini. Kasus Pilgub Jawa Tengah misalnya, walaupun kalah, tapi terjadi peningkatan signifikan perolehan suara pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah yang meleset dibaca oleh sejumlah lembaga survei.
Banyak lembaga survei merilis bahwa pasangan calon gubenur yang diusung Gerindra dan PKB ini hanya mendapatkan di bawah 20 persen. Namun dalam hasil quict count ternyata pasangan ini memperoleh dukungan suara 40 an persen.
Hal ini membuktikan mesin PKB dan NU bergerak luar biasa untuk memenangkan Sudirman dan Ida dalam waktu yang sangat singkat hanya dalam hitungan bulan. (des)